ARTIKEL
URGENSI MENUNTUT ILMU SYAR’I
Ilmu mempunyai kedudukan penting dalam kehidupan. Para salafus sholeh mewarnai kehidupannya dengan
ilmu dan mengamalkannya. Ilmu menjadi penggerak kebangkitan ummat. Tanpa ilmu
ummat islam akan tersesat dan terbelakang. Kesesatan terjadi, diantaranya karena
tidak memiliki ilmu. Oleh karena itu, ummat islam amat butuh kepada orang yang
benar-benar memiliki ilmu, pemahaman yang benar tentang agama Alloh dan
memiliki sikap hikmah dalam membimbing ummat menuju kebangkitan. Para pemuda pemudi mempunyai peran besar dalam
menggerakan ummat menuju masyarakat islami. Sedangkan gerakan kebangkitan ummat
ini tidak mungkin jika pengusungnya tidak memiliki ilmu. Karenanya ada beberapa
sebab yang mengharuskan pemuda pemudi islam -kususnya- untuk bersungguh-sungguh
dalam mencarai ilmu:
1. Kesyirikan menyebar luas dan tauhid
beserta pengusungnya terasingkan.
2. Kebid'ahan mulai tampak dengan
diusung oleh ulama sesat.
3. Banyaknya manusia yang mencari
fatwa tanpa ilmu.
4. Banyaknya perdebatan dalam
masalah-masalah yang sudah jelas ditetapkan oleh Alloh dan Rosul-Nya serta
sudah dijelaskan secara gamblang oleh para ulama.
5. Kebutuhan ummat untuk kembali
mempelajari perkara-perkara agamanya.
6. tersebar luasnya kebodohan dan
berbagai macam kesesatan.
7. Kekuatan ummat ini ada pada pemuda
pemudi islam. Dan mereka tidak akan mampu membangkitkan kejayaan ummat kecuali
setelah didasari dengan ilmu yang benar. Dan lain-lain
Ilmu yang
dimaksudkan di sini adalah ilmu syar'i, yaitu: Ilmu yang di turunkan oleh Alloh
ta'ala dan Rosul-Nya berupa keterangan dan petunjuk dengan berbagai
cabang-cabangnya.
Alloh ta'ala telah memuji ilmu dan pemiliknya serta mendorong
hamba-hamba-Nya untuk berilmu dan membekali diri dengannya. Demikian juga
Sunnah Nabi yang suci. Ilmu adalah amal sholeh yang paling utama dan ibadah
yang paling mulia serta yang paling utama diantara ibadah-ibadah sunnah.
Mempelajari ilmu syar'i termasuk jenis jihad di jalan Alloh ta'ala dan juga
merupakan suatu keharusan.
Mengetahui keutamaan ilmu syar'i dan pemiliknya akan
menyadarkan kita akan pentingnya ilmu tersebut. Alloh ta'ala dan Rosul-Nya
telah banyak memuji ilmu den pemiliknya. Berikut ini beberapa kalamulloh
tentang keutamaan ilmu dan pemiliknnya:
1. Alloh ta'ala menjadikan orang
berilmu ikut bersaksi tentang ketauhidan-Nya.
Alloh ta'ala berfirman:
((شَهِدَ
اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ
قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ))
Artinya:"Alloh menyatakan
bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang
menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-'Imron
18)
2. Alloh ta'ala membedakan antara
orang berilmu dan orang yang tidak berilmu.
Alloh ta'ala berfirman:
((قُلْ هَلْ
يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا
يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ))
Artinya:" Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima
pelajaran." (QS. Az-Zumar 9)
3. Alloh ta'ala memerintahkan untuk
menanyakan perkara kepada orang yang berilmu.
Alloh ta'ala berfirman:
((فَاسْأَلُوا
أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ))
Artinya:" Maka tanyakanlah
olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui. " (QS.
Al-Anbiya 7 )
4. Alloh ta'ala menjadikan
ayat-ayatnya terjaga di dada orang-orang berilmu.
Alloh ta'ala berfirman:
((بَلْ هُوَ
آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ
بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ))
Artinya:" Sebenarnya, Al
Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi
ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang
zalim. " (QS. Al-'ankabut 49)
5. Alloh ta'ala memerintahkan Nabi-Nya
untuk meminta tambahan ilmu.
Alloh ta'ala berfirman:
((وَقُلْ رَبِّ
زِدْنِي عِلْمًا))
Artinya: Katakanlah: "Ya
Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS. Thoha 114 )
6. Alloh ta'ala mengangkat derajat
orang-orang yang berilmu.
Alloh ta'ala berfirman:
)) يَرْفَعِ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ))
Artinya:" Alloh akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan. " (QS. Al-Mujadalah 11)
7. Orang yang berilmu berarti diberi
kabaikan yang banyak oleh Alloh.
Alloh ta'ala berfirman:
((يُؤْتِي
الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا
كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ))
Artinya:"Alloh
menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah)
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia
benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang
berakalloh yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Alloh). " (QS.
Al-Baqoroh 269)
8. Alloh ta'ala memerintahkan untuk
mendalami ilmu.
Alloh ta'ala berfirman:
((وَمَا كَانَ
الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ
مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا
رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ))
Artinya:" Tidak sepatutnya
bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka
itu dapat menjaga dirinya. " (QS. At-Taubah 122 )
9. Alloh ta'ala memberikan ilmu kepada
para Nabi.
Alloh ta'ala berfirman:
((وَلَوْلَا
فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ
يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ
وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ
تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا))
Artinya:"Sekiranya bukan
Karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka
berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka tidak menyesatkan
melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun
kepadamu. dan (juga karena) Alloh Telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu,
dan Telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia
Alloh sangat besar atasmu. " (QS. An-Nisa 113 )
((وَلَمَّا
بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ))
Artinya:"Dan tatkala dia
cukup dewasa kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Yusuf 22)
((وَلَمَّا
بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي
الْمُحْسِنِينَ))
Artinya: "Dan setelah Musa
cukup umur dan Sempurna akalnya, kami berikan ke- padanya hikmah (kenabian) dan
pengetahuan. dan Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik. " (QS. Al-Qhoshos 14)
10. Alloh ta'ala mencela orang-orang
bodoh yang tidak berilmu.
Alloh ta'ala berfirman:
((وَلَوْ
أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى
وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا
أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ ))
Artinya:" Kalau sekiranya
kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang Telah mati berbicara
dengan mereka dan kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka,
niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Alloh menghendaki,
tetapi kebanyakan mereka tidak Mengetahui." (QS. Al-An'am 111)
((إِنَّ شَرَّ
الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ))
Artinya:"Sesungguhnya
binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Alloh ialah; orang-orang
yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun." (QS. Al-Anfal 22)
)) فَلَا
تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ))
Artinya:"Janganlah
sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil." (QS. Al-an'am
35)
Alloh ta'ala berfirman tentang
perkataan Musa:
)) قَالَ أَعُوذُ
بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ))
Artinya:" Aku berlindung
kepada Alloh agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang
jahil." (QS. Al-Baqoroh 67)
Adapun keutamaan-keutamaan ilmu dan orang-orang yang
menuntut ilmu dari as-Sunnah juga sangat benyak sekali. Di antaranya:
1. Mendapatkan kebaikan dari Alloh
ta'ala.
Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:
((مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا
يُفَقِّهْهُ فيِ الدِّيْنِ))
"Barangsiapa
yang di khehendaki kebaikan oleh Alloh niscaya Alloh akan memahamkannya dalam
agama." (HR. Muslim)
2. Peninggalan yang bermanfaat lagi
kekal.
عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ (إِذَا مَاتَ اْلإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ
ثَلاَثَةٍ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ. أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ. أَوْ
وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ).
Dari Abu
hurairoh
rodhiallohu anhu, bahwa Rosululloh sholallohu alaihi
wasalam bersabda:"Jika manusia telah
mati, maka terputuslah semua amalnya melainkan tiga hal: shodaqoh jariyah, ilmu
yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendo'akan (orang tua)nya." (HR.
Muslim)
3. Penuntut ilmu berada di jalan
Alloh.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( مَنْ خَرَجَ
فيِ طَلَبِ اْلعِلْمِ فَهُوَ فيِ سَبِيْلِ اللهِ حَتىَّ يَرْجِعَ ))
Dari Anas bin malik rodhiallohu anhu berkata, Rosululloh
sholallohu alaihi wassalam bersabda:"Barangsiapa keluar untuk mencari
ilmu, maka ia termasuk di jalan Alloh sampai ia kembali." (HR. Tiqmidzi
dan dia berkata "hadits hasan")
4. Dicabutnya ahli ilmu adalah tanda
dicabutnya ilmu.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
اْلعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (إِنَّ
اللهَ لاَ يَقْبِضُ اْلعِلْمَ اِنْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ اْلعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ اْلعِلْمَ بِقَبْضِ
اْلعُلَمَاءِ، حَتىَّ إِذَا لمَ يَبْقَ عَالِمًا، اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْسًا
جُهَّالاً، فَسُئِلُوْا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوْا وَأَضَلُّوْا).
Dari 'Abdulloh
bin 'amr bin al-'ash rodhiallohu
anhu, dia berkata "Aku mendengar Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:"Sesungguhnya
Alloh tidak akan mencabut ilmu dari hamba secara langsung, akan tetapi dia akan
mencabut ilmu dengan mematikan ulama, sampai tidak tersisa seorang 'alim, maka
manusia menjadikan para pemimpin yang bodoh, maka ketika ditanya mereka berfatwa
tanpa ilmu, maka sesatlahmereka dan menyesatkan." (HR. Bukhori dan
Muslim)
5. Ilmu adalah warisan para Nabi dan
jalan mudah menuju surga.
Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:
(وَأَنَّ
اْلعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، وَرَثُوْا اْلعِلْمَ، مَنْ أَخَذَهُ
بِحَظٍّ وَافِرٍ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ بِهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ
لَهُ طَرِيْقًا إِلىَ الْجَنَّةِ).
"Dan sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, mereka
(para Nabi) mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya berarti dia
telah mendapatkan bagian yang banyak. Barangsiapa yang menempuh suatu jalan
menuntut ilmu niscaya Alloh akan mudahkan baginya jalan menuju surga."
(HR. Bukhori)
6. Tersebarnya kebodohan dan
diangkatnya ilmu adalah tanda-tanda kiamat.
Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:
((
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ،
وَيُثْبِتَ اْلجَهْلُ، وَيُشْرَبَ الْخَمْرَ، وَيُظْهِرَ الزِّنىَ ))
"Diantara
tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan,
diminumnya khomer dan nampaknya perbuatan zina." (HR.Muslim)
7. Seorang 'alim lebih utama dari ahli
ibadah.
عَنْ أَبيِ
أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أنَّ
رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ: « فَضْلُ الْعالِمِ
عَلىَ الْعَابِدِ كَفَضْليِ عَلىَ أَدْنَاكُمْ » ثُمَّ قَالَ : رَسُوْلَ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ حتَّى النَّمْلَةَ فيِ جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوْتَ
لَيُصَلُّوْنَ عَلىَ مُعلِّمِي النَّاسِ الخَيْرَ» رواهُ الترمذي وقالَ : حَديثٌ
حَسنٌ .
Dari Abu umamah rodhiallohu anhu, sesungguhnya
Rosululloh bersabda:"Keutamaan seorang yang berilmu atas ahli ibadah
adalah bagaikan keutamaanku atas orang yang peling rendah diantara
kalian." Kemudian beliau bersabda:"Sesungguhnya Alloh dan para
Malaikat-Nya serta penghuni langit dan bumi samapi semut dalam liangnya
sekalipun, juga ikan di laut mendo'akan atas orang yang mengajari manusia
kebaikkan." (HR. Tirmidzi dan berkata "Hadits hasan")
8. Terhindar dari laknat Alloh ta'ala.
عَنْ أَبيِ
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قاَلَ سمَعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلّىَ اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: « الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ ، مَلْعُوْنٌ مَا فِيْهَا،
إلاَّ ذِكْرَ اللَّه تَعَالىَ ، وَمَا وَالاَهُ ، وَعَاِلماً ، أَوْ مُتَعَلِّماً
» رواهُ الترمذيُّ وقال: حديثٌ حسنٌ.
Dari Abu hurairoh rodhiallohu anhu berkata, saya telah
mendengar Rosululloh sholallohu alaihi wasalam bersabda:"Dunia ini
terlaknat, terlaknat apa yang ada di dalamnya, melainkan dzikir kepada Alloh
ta'ala, taat kepada-Nya, Orang yang berilmu dan orang yang sedang menuntut
ilmu." (HR. Tirmidzi dan berkata
"Hadits hasan")
PERKATAAN ULAMA SEPUTAR ILMU
1. Abdulloh bin mas'ud rodhiallohu
anhu berkata:" Sesungguhnya seseorang tidaklah dilahirkan dalam
keadaan berilmu. Dan ilmu itu hanya dapat diraih dengan belajar."
2. Abdulloh bin asy-Syikhir rodhiallohu
anhu berkata:"Keutamaan ilmu jauh lebih saya cintai daripada keutamaan
ibadah. Dan sebaik-baik agama kalian adalah waro'."
3. 'Aun bin 'abdillah berkata:"
Saya katakana kepada 'Umar bin abdul aziz "Jika engkau mampu menjadi
seorang 'alim (seseorang yang berilmu/ ulama) maka jadilah seorang 'alim, Jika
tidak mampu maka jadilah orang yang menuntut ilmu, jika tidak mampu menjadi
penuntut ilmu maka cintailah mereka, dan jika tidak bisa mencintai mereka maka
janganlah sekali-kali membenci mereka" Maka 'Ummar-pun
berkata"Subhanalloh.. Alloh telah menjadikan perkara ini jalan
keluar."
4. Imam syafi'i rohimahulloh
berkata:"Menuntut ilmu lebih utama dibandingkan sholat sunnah."
5. Imam Ahmad bin hanbal rohimahulloh
berkata:"Kebutuhan manusia terhadap ilmu jauh lebih dibutuhkan daripada
kebutuhan mereka terhadap makanan dan minuman, karena seseorang butuh minum dan
makan dalam sehari hanya satu kali atau dua kali. Sedangkan kebutuhan mereka
terhadap ilmu seperti jumlah nafasnya."
6. 'Atho bin yasar rohimahulloh
berkata:"Tidaklah ada yang lebih indah diberikan sekalipun sedikit demi
sedikit daripada kelemah lembutan dan ilmu."
7. Abu kabar al-bashrie berkata
"Saya mesuk ke tempat sahl bin 'Abdulloh, dan saya membawa tinta"
lalu dia berkata padaku "Apakah engaku menulis" lalu saya jawab
"Ya" Dia berkata " Menulislah..! jika kamu mampu bertemu dengan
Alloh ta'ala sedang bersamamu tinta (untuk menulis sebuah ilmu)."
8. Imam al-'Auza'i
berkata:"Dahulu ilmu ini mulia. Di timba oleh seorang rijal tetapi
tatkala ilmu itu sudah dituliskan didalam buku maka masuk kedalamnya
orang-orang yang tidak berhak terhadap ilmu."
9. Fudhoil bin gozwan rohimahulloh
berkata:" Dahulu saya duduk mengulang-ulang pelajaran fiqih pada malam
hari bersama Ibnu syubrumah, al-harits al-ukliyu, al-Mughiroh dan al-qo'qo' bin
yazib. Terkadang tidaklah kami bangun dari tempat duduk hingga kami mendengar
suara adzan sholat shubuh."
10. Abu bakar al-Aajuriyu rohimahulloh
berkata:" Keutamaan yang agung selalu menyertai seorang ulama itu disetiap
keadaannya, ketika ia keluar untuk menuntut ilmu (ada keutamaan), dalam
majlis-majlis mereka ada keutamaan, dalam mudzakaroh (mengulang pelajaran)
sesama mereka ada keutamaan, pada setiap apa yang mereka ajarkan ada keutamaan,
pada setiap orang yang mereka ajarkan ada keutamaan. Dan Alloh telah
mengumpulkan bagi seorang ulama kebaikan-kebaikan dari segala sisi. Alloh telah
memberikan manfaat kepada kita dan mereka dengan ilmu."
FAIDAH-FAIDAH ILMU
1.
Dengan
ilmu Alloh ta'ala diketahui, disembah dan ditauhidkan.
2.
Ilmu
adalah asas keabsahan aqidah dan ibadah.
3.
Menuntut
ilmu adalah ibadah.
4.
Menuntut
ilmu adalah jalan mudah menuju surga.
5.
Ilmu
adalah benteng seorang muslim dari segala macam kesesatan.
6.
Dengan
ilmu seseorang akan merasa khosyah (sangat takut) kepada Alloh ta'ala.
7.
Menuntut
ilmu adalah bagian dari jihad fisabilillah.
8.
Ilmu
adalah asas dasar terciptanya masyarakat islami.
9.
Dengan
ilmu seseorang akan bergaul dengan baik sesama muslim.
10.
Ilmu
yang bermanfaat akan kekal pahalanya bagi pemiliknya sekalipun ia meninggal
dunia.
11.
Menuntut
ilmu berarti mengambil warisan para Nabi.
12.
Menuntut
ilmu merupakan bukti nyata seseorang yang peduli terhadap kebangkitan ummat.
13.
Dengan
ilmu silahturrahmi dan ukhuwah islamiyyah akan terjalin dengan baik.
Saudaraku muslim dan muslimah…
Dari penjelasan singkat tentang keutamaan ilmu tadi,
baik dari al-Qur'an maupun as-Sunnah serta perkataan sebagian ulama salafus
sholeh, semoga dapat memberikan secercah cahaya akan pentingnya menuntut
ilmu. Saya berharap kepada Alloh ta'ala agar dengan tulisan singkat ini sebagai
titik awal yang menyadarkan kita untuk terus menuntut ilmu hingga akhir hayat.
REFERENSI
1.
Mushaf
al-Qur'an
2.
Shohih
Bukhori
3.
Shohih
Muslim
4.
Riyadhus
sholihin, Imam an-Nawawi
5.
ar-Ro'id
durusun fi at-tarbiyyah wa da'wah, syaikh Mazin bin abdul karim al-furaih
6.
Kitab
al-'Ilmi, syaikh ibnu utsaimin.
7.
Mausu'ah
nudzroh an-Na'im, kumpulan para ulama.
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.