#MAKALAH
MAKALAH ISLAM NIH
MAKALAH UMUM
SEJARAH NIH
TIPS
MAKALAH PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Islam adalah
agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh Benua dan Negara yang ada
dipermukaan bumi ini.Karena
memang didalam ajaran Islam itu sendiri menuntut kepada orang yang memeluk
agama Islam untuk menyebarkannya kepada umat-umat yang lainnya yang belum kenal
Islam, di dalam Islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai rasional dan juga
banyak bukti-bukti alam bahwa agama Islam adalah agama yang benar.Maka orang
Islam yang berakhlak baik memudahkan dalam penyebaranya agar penduduk sekitar
yang non Islam mau menerima, mengikuti, dan masuk agama Islam.
Salah satu
fakta tentang orang yang paling berpengaruh diseluruh dunia adalah Nabi kita
Rasulullah Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam.Beliau
menyebarkan Islam sendirian diMekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan
kemudian berubah menjadi masyarakat yang berakhlak baik dengan memeluk Agama
Islam yang dibawa oleh beliau.Dari sinilah
sejarah penyebaran Islam semakin luas ke seluruh dunia hingga sampai ke Asia
Tenggara.
Seiring berjalanya waktu dari penyebaran Islam di Mekkah sampai ke penjuru
dunia, maka para pakar sejarah melakukan penelitian dan menceritakan dalam buku
seperti apa perjalanan penyebaran Islam
itu hingga bisa mencapai ke setiap Negara.
Sebenarnya para ahli sejarah yang telah menggungkapkan seperti apa
perjalanan penyebaran Islam ada yang berbeda-beda pendapat, dari masalah
penepatan tahun persisnya waktu kejadian tersebut, tapi pada dasarnya semua
saling melengkapi. Karena seiring dengan berkembangya teknologi di zaman
sekarang, buku-buku tentang sejarah direvisi dari kekurangan-kekurangannya,
sehingga menjadi semakin lengkap dan benar.
B.
Perumusan
Masalah
a.
Bagaimana teori-teori masuknya Islam ke kawasan
Asia Tenggara
b.
Cara-cara
datang dan berkembangnya Islam di Asia Tenggara
c.
Tahap-tahap
perkembangan Islam di Asia Tenggara
d.
Perkembangan Islam di negara-negara Asia
Tenggara
e.
Kerajaan Islam di Asia Tenggara
f.
Pengaruh Islam
di Asia Tenggara
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendahuluan[1]
Dalam
historiografi Asia Tenggara, diterima secara luas bahwa sejarah Asia Tenggara
pada umumnya dibagi menjadi dua periode yaitu, Asia Tenggara yang ter-India-kan
dan periode Asia Tenggara yang ter-Islam-kan sebelum datangnya era Kolonial.
Penyebaran Islam ke Kepulauan Asia Tenggara di mulai sekitar akhir abad ke-13
dan awal abad ke-14. Kedatangan Islam menandai awal menelusuri lanskap
sosio-politik dan kultural indigenos di dunia melayu sebelum penetrasi budaya hindu
serta asal-usul dan proses akulturasi dari pengaruh Hindu dan Islam di kawasan
Asia Tenggara.
Masa
prasejarah kepulauan Asia Tenggara tidak terlalu jelas. Orang-orang dari
kepulauan yang menggunakan rumpun bahasa Autronesia itu mengawali migrasi ke arah
selatan dari daratan Asia menuju kepulauan Asia Tenggara antara 3000 SM hingga
1000 SM. Riset yang dilakukan oleh para antropolog, arkeolog dan pakar
linguistik, menyebutkan bahwa penduduk kepulauan Malaya ini berpindah tempat
dari cina selatan menuju pulau-pulau sekarang dikenal sebagai Filipina sekitar
tahun 2500 SM dan kemudian menyebar ke Malaysia dan Indonesia. Penduduk awal
Asia Tenggara menganut Animisme sebelum masuknya Hinduisme yang datang dari
anak benua india. Agama-agama asli orang austronesia adalah Shamanisme atau
Animisme yang mengakui bahwa manusia, binatang, pohon, tumbuhan, batuan, arus
sungai dan gunung, mengandung kekuatan spritual yang sangat kuat.
Sejarah
Islam dikepulauan Asia Tenggara merupakan sebuah topik diskusi yang hidup dikalangan
sejarawan sejak tahun 1860-an. Islamisasi adalah sebuah proses akulturasi
dimana kontak-kontak berbagai kelompok budaya yang berbeda mengarah pada
penerimaan pola-pola budaya baru oleh satu atau kedua kelompok dengan mengambil
seluruh atau sebagian dari budaya kelompok yang lain. Perdebatan tersebut
terfokus pada dua isu, yakni asal-usul dan perkembangan Islam di kepulauan Asia
Tenggara.Sejarawan pada umumnya, menerima fakta bahwa pedagang-pedagang Muslim
adalah penyebar pertama budaya Islam ke kepulauan Asia Tenggara. Jadi, para
sejarawan membidik tepat ke arah pedagang Arab Muslim dan pedagang India muslim
yang kemungkinan besar merupakan sumber-sumber penyebar Islam ke kawasan Asia
Tenggara. Karena itu, dua aliran pemikiran utama yang dikembangkan, yaitu
berasal-usul Arab dan berasal-usul India.
Teori
yang berasal-usul Arab ini sangat populer dikalangan orang Eropa, khususnya
sarjana-sarjana belanda tahun 1860-an. Drewes menguraikan dasara pemikiran
aliran ini : “adalah jelas bahwa di masa lalu, penyebaran Islam di Indonesia
dan semenanjung Melayu seharusnya dianggap berasal dari orang Arab. Mengingat
Islam berasal-usul tanah Arab, tampaknya masuk akal untuk mencari kaitan antara
agama ini dan kehadiran orang-orang arab di mana pun orang arab dan Islam
berada. Di Indonesia dan Semenanjung Melayu, orang-orang Arab dapat ditemukan
dibanyak tempat. Jadi, tampaknya mereka adalah orang-orang yang membawa Islam
ke kawasan Asia Tenggara
Jhon
Crawfurd pada tahun 1820 telah menunjukkan bahwa Islam dikepulauan Asia
Tenggara mungkin diperkenalkan oleh orang-orang arab dan para pengikut Nabi
Muhammad dari pesisir timur India. Akan tetapi, para pakar yang memperdebatkan
asal-usul Islam di kepulauan Asia Tenggara tidak hanya gagal dalam mencapai
kesepakatan tentang asal-usul dan perkembangan Islam di kepulauan Asia Tenggara.
Kebangkitan
Islam di Asia Tenggara merupakan kebangkitan yang dikondisikan sejarah, budaya
politik serta lingkungan ekonomi lokal dan etnis. Sebagai contoh, kebangkitan
Islam di Indonesia lebih menaruh perhatian pada masalah kemiskinan, kesenjangan
pendapatan dan eksploitasi ekonomi dari pada di Malaysia yang tampaknya lebih
terlibat dalam permasalahan identitas dan simbol-simbol serta ritus-ritus yang
membantu mendefinisikan kebangkitan tersebut. Kesadaran Islamis pada dua
minoritas muslim di wilayah ini juga dapat mencerminkan dua bentuk yang sangat
berbeda. Di Mungthai selatan secara menyeluruh ideologis konservatif, sedangkan
di Filipina bagian selatan cenderung lebih radikal.Oleh sebab hal inilah yang
memperlihatkan bahwa kebangkitan Islam dikondisikan oleh sesuatu yang ada di
wilayah masing-masing.
B. Teori Masuknya
Islam ke Asia Tenggara
Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara,
khususnya Selat Malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
kegiatan pelayaran dan perdagangan internasional yang dapat menghubungkan
negeri-negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat. Perkembangan
pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia
sampai China melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan
berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907),
kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749).
Masuknya Islam ke berbagai wilayah di Asia tenggara tidak
berada dalam satu waktu yang bersamaan tetapi berada dalam satu kesatuan proses
sejarah yang panjang. Kerajaan-kerajaan dan wilayah itupun berada dalam situasi
politik dan kondisi sosial budaya yang berbeda-beda. Ketika sriwijaya
mengembangkan kekuasaannya sekitar abad VII dan VIII, jalur selat malaka sudah
ramai oleh para pedagang Muslim. Data ini diperkuat dengan berita Cina jaman
dinasti T’ang yang dapat memberikan gambaran bahwa ketika itu telah ada
masyarakat Muslim di kanfu (kanton) dan daerah Sumatera. Diperkirakan
terjalinnya perdagangan yang bersifat Internasional ketika itu juga sebagai
akibat kegiatan kerajaan Cina jaman dinasti T’ang di Asia timur dengan kerajaan
Islam dibawah Bani Umayyah di bagian Barat, dan tentunya kerajaan Sriwijaya
sendiri di wilayah Asia Tenggara.
Keberadaan pedagang-pedagang di Asia Tenggara ketika itu
mungkin belum memberikan pengaruh pada kerajaan-kerajaan yang ada. Setelah
pecahnya pemberontakan petani Cina Selatan terhadap kaisar Hi-Tsung (878-889 M)
yang menyebabkan banyak orang Islam di bunuh maka mulailah mereka mencari
perlindungan ke Kedah. Hal ini berarti orang Islam telah mulai melakukan
politik yang tentunya banyak membawa akibat pada kerajaan di Asia Tenggara dan
Cina. Syed Naguib al-attas mengatakan bahwa sejak abad VII orang Islam telah
mendirikan perkampungan di kanton dengan derajat keagamaan yang tinggi dan
menyelenggarakan pemerintahan perkampungan sendiri di Kedah dan Palembang[2].
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara,
seperti teori kedatangan Islam ke Asia
Tenggara dari Arab, Cina dan India.
1.
Teori
kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab
Dikemukakan oleh John Crawford[3].Menurutnya
Islam datang dari Arab melalui pedagang.
Buktinya catatan China mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai
pusat perniagaan di Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke China
singgah di pelabuhan Asia Tenggara tepatnya di Selat Malaka karena posisinya
yang strategis, dalam jalur perdagangan. Kemudian Pedagang Arab ini tinggal
beberapa bulan di Asia Tenggara dan ada yang menetap serta membina perkampungan
Arab.Perkampungan ini juga menjadi tempat untuk berdagang.Ada juga pedagang
Arab yang menikah dengan wanita setempat dan menyebarkan Islam.Karena sebagian
besar pedagang menggunakan jalur laut sebagai sarana transportasi maka pada masa
menunggu angin muson/musim digunakan oleh pedagang Arab untuk mengembangkan
Islam.
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2
H), orang Muslim Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan sampai ke negeri China.Pada masa pemerintahan Tai
Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang Muslim
dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang
kedua menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim
di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang
muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam sejarah Islam di China. Ia bukan
saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid
kenangan atas nabi). Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China membanggakan
sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh sahabat
dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya.[4]
Adapun beberapa bukti dari teori ini
yaitu :
·
Telah ada
perkampungan Arab di Sumatera (Barus)
pada 625 M (menurut literatur kuno Tingkok.[5]
·
Persamaan
penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.
·
Karya-karya
yang menceritakan pengIslaman raja
tempatan oleh syeikh dari Tanah Arab contohnya hikayat Raja-raja samudra Pasai
mengatakan Raja Malik diIslamkan oleh ahli sufi dari Arab yaitu Syeikh Ismail.
2.
Teori
kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia, Canton
pernah menjadi pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina
memeluk Islam. Pedagang China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia tenggara
disamping menyebarkan Islam.
Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton pernah berpindah
beramai-ramai ke Asia Tenggara.
Adapun bukti kedatangan Islam dari China ini, yaitu :
·
Pada Batu
Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai ayat al-Quran di Pekan, Pahang.
·
Wujud persamaan
antara seni Bangunan Cina dengan seni Bangunan masjid di Kelantan, Melaka dan
Jawa yaitu seperti bumbung pagoda, ciri
khas atap genteng dari China.
3.
Teori
kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.
Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya Islam datang dari
Gujarat/India dan pantai Koromandel di semenanjung India. Hubungan dagang Asia
Tenggara dengan India telah terwujud sejak lama, hal ini memberikan peluang
bagi pedagang Islam India untuk
menyebarkan Islam.
Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu
·
Terdapat batu
marmar pada batu nisan mempunyai cirri buatan India, contohnya di batu nisan Raja Malik Pasai.
·
Unsur budaya
India amat banyak kita jumpai di Negara-negara Asia Tenggara.
Kurun waktu abad ke-11 hingga abad ke-14 adalah fase awal dari
perkembangan Islam di kepulauan Asia Tenggara. Pedagang-pedagang arab dan
Muslim India adalah agen-agen perubahan yang mebawa Islam ke kawasan itu.
Tersebarnya Islam Tidak terlepas dari pengaruh kerajaan yang berada di
nusantara yang di pimpin oleh raja-raja yang memeluk agama Islam.Seperti, kerajaan
Samudera Pasai yang dipimpin oleh Sultan Malik As-saleh.Perlak (Peureulak)
adalah sebuah bandar niaga penting di pesisir timur Sumatera Utara pada abad
ke-13.Marco Polo mengunjungi pelabuhan itu pada tahun 1292 dan melaporkannya
telah menjadi sebuah negara Islam.Marco Polo menulis tentang Perlak. “kerajaan
ini, anda harus tahu sering dikunjungi saudagar-saudagar Saracen secara
teratur, yang kemudian membaiat penduduk pribumi pada hukum Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam[6]
C. Cara-cara
Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara
MenurutUka Tjandrasasmita[7],
saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:
1.
Saluran Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam
adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7
hingga ke-16 membuat pedagangpedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut
ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan
Timur Benua Asia.Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan
karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan
mereka menjadi pemilik kapal dan saham.Mereka berhasil mendirikan masjid dan
mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan
karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya.Di beberapa
tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang
ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya
faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena factor hubungan
ekonomi drengan pedagang-rpedrarrgarng Muslim.
Perkembangan selanjutnya mereka kemudian
mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
2.
Saluran Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim
memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga
penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi
isteri saudagar-saudagar itu.Sebelum dikawin mereka diIslamkan terlebih dahulu.
Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya
timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim
Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita
Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk
Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila
antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati,
karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses
Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau sunan Ampel
dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya
dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak)
dan lain-lain.
3.
Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan
teosofi yang bercampur dengana jaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat
Indonesia. Mereka mahir dalam soal
magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada
yang mengawini puteri-puteri bangsawab setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam
yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran
mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah
dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang
mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah
Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik
seperti ini masih dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M ini.
4.
Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan,
baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama,
kiai-kiai dan ulama.Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan
kiai mendapat pendidikan agama.Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke
kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan
Islam.Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta
Surabaya, dan Sunan Giri di Giri.Kleuaran pesantren ini banyak yang diundang ke
Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.
5.
Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling
terkenal adalah pertunjukan wayang.Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang
paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah
pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan
kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita
Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama
pahlawan Islam.Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi,
seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.
6.
Saluran Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan
rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu.Pengaruh
politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.Di samping itu,
baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan
politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non
Islam.Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan
bukan Islam itu masuk Islam.
Untuk lebih memperjelas bagaimana proses
masuknya agama Islam di Asia Tenggara ini, ada 3 teori diharapkan dapat
membantu memperjelas tentang penerimaan Islam yang sebenarnya:
a.
Menekankan peran kaum pedagang yang telah
melembagakan diri mereka di beberapa wilayah pesisir lndonesia, dan wilayah
Asia Tenggara yang lain yang kemudian melakukan asimilasi dengan jalan menikah
dengan beberapa keluarga penguasa local yang telah menyumbangkan peran
diplomatik, dan pengalaman lnternasional terhadap perusahaan perdagangan para
penguasa pesisir. Kelompok pertama yang memeluk agama lslam adalah dari
penguasa lokal yang berusaha menarik simpati lalu-lintas Muslim dan menjadi
persekutuan dalam bersaing menghadapi pedagang-pedagang Hindu dari Jawa.
Beberapa tokoh di wilayah pesisir tersebut menjadikan konversi ke agama lslam
untuk melegitimasi perlawanan mereka terhadap otoritas Majapahit dan untuk
melepaskan diri dari pemerintahan beberapa lmperium wilayah tengah Jawa.
b.
Menekankan peran kaum misionari dari Gujarat,
Bengal dan Arabia. Kedatangan para sufi bukan hanya sebagai guru tetapi
sekaligus juga sebagai pedagang dan politisi yang memasuki lingkungan istana
para penguasa, perkampungan kaum pedagang, dan memasuki perkampungan di wilayah
pedalaman. Mereka mampu mengkomunikasikan visi agama mereka dalam bentuknya,
yang sesuai dengan keyakinan yang telah berkembang di wilayah Asia Tenggara.
Dengan demikian dimungkinkan bahwa masuknya Islam ke Asia Tenggara agaknya
tidak lepas dengan kultur daerah setempat.
c.
Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat
umum dari pada bagi kalangan elite pemerintah. Islam telah menyumbang sebuah
landasan ldeologis bagi kebajikan lndividual, bagi solidaritas kaum tani dan
komunitas pedagang, dan bagi lntegrasi kelompok parochial yang lebih kecil
menjadi masyarakat yang lebih besar (Lapidus, 1999:720-721). Agaknya ketiga
teori tersebut bisa jadi semuanya berlaku, sekalipun dalam kondisi yang berbeda
antara satu daerah dengan yang lainnya. Tidak terdapat proses tunggal atau
sumber tunggal bagi penyebaran lslam di Asia Tenggara, namun para pedagang dan
kaum sufi pengembara, pengaruh para murid, dan penyebaran berbagai sekolah
agaknya merupakan faktor penyebaran lslam yang sangat penting.
1.
Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi
Islam di kawasan Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara
pendatang Muslim dengan penduduk setempat.
Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya
penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru
diperoleh jauh kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat
mungkin dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat hubungan perkawinan antara
pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan mereka beralih
menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan.
Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan
bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082
M. Namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam dari
abad ke-16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan yang berupa
do'a-do'a kepada Allah.
2.
Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M)
Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat
Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad
ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai
kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka
yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut
hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung
Malaysia.
Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan
Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan
Semenanjung Malaka.Di bagian lain, di Jawa saat itu sudah memperlihatkan bukti
kuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim, terutama di pesisir utara.
3.
Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk
ke pusat-pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah.Hal
ini tidak bisa dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam.Mereka
menduduki berbagai jabatan dalam struktur birokrasi kerajaan, dan banyak
diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi. Dengan kata lain, Islam
dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara melalui jalur perdagangan,
perkawinan dengan elit birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi
langsung pada masyarakat bawah. Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya hanya
berpusat di satu tempat telah jauh meluas ke
wilayah-wilayah lain di Asia tenggara.
Islam Begitu cepat berkembang dan dapat
diterima dengan baik di masyarakat karena Dalam Penyebaran dan perkembangannya,
dengan jalan damai.tidak pernah ada ekspedisi militer ataupun kekerasan untuk
Islamisasi ini.
a.
Islam di Indonesia
Dalam buku Indonesia
karya Mahmud Syakir disebutkan bahwa Indonesia terdiri dari kumpulan pulau yang
jumlahnya terbanyak di dunia (lebih dari 13.600 pulau) dihubungkan dengan dua
samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Juga dihubungkan oleh
setengah bola dunia utara dan selatan.Luas wilayah ini mencapai 1.919.440 km2,
letaknya di Asia Tenggara.Pulau-pulau terbesar adalah Sumatera, Jawa, Irian,
dan Borneo (Kalilmantan).
Dari segi jumlah penduduk, negeri ini menempati urutan keempat
terbanyak di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat tapi urutan
pertama pada tingkat dunia Islam.Mayoritas mereka berasal dari Melayu dan
China. Presentase kaum muslim di negeri ini mencapai 89 % (sebagian besar
adalah pengikut Sunni), juga terdapat sedikit Nasrani, Hindu dan Budha[10]. Sebanyak 12,9
persen dari total Muslim dunia hidup di Indonesia.[11]
Waktu kapan Islam masuk ke Indonesia masih ada perbedaan pendapat,
berikut beberapa teori mengenai masuknya Islam ke Indonesia[12],
yaitu :
1.
Teori Gujarat
Teori ini merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang masuknya
Islam di Nusantara. Dinamakan Teori Gujarat, karena bertolak dari pandangannya
yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara berasal dari Gujarat, pada abad
ke-13 M, dan pelakunya adalah pedagang India Muslim.
Bukti-bukti dari teori ini yaitu:
·
bukti batu
nisan Sultan pertama Kerajaan Samudera Pasai, yakni Malik al-Shaleh yang wafat
pada 1297. relif nisan tersebut bersifat Hinduistis yang mempunyai kesamaan
dengan nisan yang terdapat di Gujarat.
·
adanya
kenyataan bahwa agama Islam disebarkan melalui jalan dagang antara Indonesia-Cambai
(Gujarat)-Timur Tengah-Eropa.
2.
Teori Makkah
Teori ini dicetuskan oleh Hamka, Ia lebih menguatkan teorinya
dengan mendasarkan pandangannya pada peranan bangsa Arab sebagai pembawa agama
Islam ke Indonesia, kemudian diikuti oleh orang Persia dan Gujarat. Gujarat
dinyatakan sebagai tempat singgah semata, dan Makkah sebagai pusat, atau Mesir
sebagai tempat pengambilan ajaran Islam.
Hamka menolak
pendapat yang mengatakan bahwa Islam baru masuk pada abad 13, karena
kenyataanya di Nusantara pada abad itu telah berdiri suatu kekuatan politik
Islam, maka sudah tentu Islam masuk jauh sebelumnya yakni abad ke-7 (670
M) atau pada abad pertama Hijriyah.
Pendapat ini
juga di dukung oleh Drs. Juned Periduri yang berkesimpulan bahwa agama
Islam pertama kali masuk pada abad ke-7. Hal ini didasarkan pada penyelidikan
sebuah makam Syeikh Mukaiddin di Tapanuli yang berangka tahun 48 H (670 M).
Pada 674 M telah terdapat perkampungan perdagangan Arab Islam di
Pantai Barat Sumatera, bersumber dari berita Cina.kemudian berita Cina ini
ditulis kembali oleh T.W. Arnold (1896), J.C. van Leur (1955) dan Hamka (1958).
Timbulnya perkampungan perdagangan Arab Islam ini karena ditunjang oleh
kekuatan laut Arab.
Dari keterangan tentang peranan bangsa Arab dalam dunia perniagaan
seperti di atas, kemudian dikuatkan dengan kenyataan sejarah adanya
perkampungan Arab Islam di pantai barat Sumatera di abad ke-7, maka terbukalah
kemungkinan peranan bangsa Arab dalam memasukkan Islam ke Nusantara.
3.
Teori
Persia
Pencetus teori ini adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat. Teori ini
berpendapat bahwa agama Islam yang masuk ke Nusantara berasal dari Persia,
singgah ke Gujarat, sedangkan waktunya sekitar abad ke-13. Teori ini
lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan
masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan memiliki persamaan dengan Persia
(Morgan, 1963:139-140). Di antaranya adalah:
·
Peringatan 10
Muharram atau Asyura sebagai hari peringayan Syi'ah atas syahidnya Husein.
·
Adanya kesamaan
ajaran antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj, sekalipun
al-Hallaj telah meninggal pada 310H / 922M, tetapi ajarannya berkembang terus
dalam bentuk puisi, sehingga memungkinkan Syeikh Siti Jenar yang hidup pada
abad ke-16 dapat mempelajarinya.
Dari uraian tentang tiga teori masuknya Islam ke Indonesia di atas,
dapat dilihat beberapa perbedaan dan kesamaannya:
o
Teori Gujarat
dan Persia mempunyai persamaan pandangan mengenai masuknya agama Islam ke
Nusantara berasal dari Gujarat. Perbedaannya terletak pada teori Gujarat
yang melihat ajaran Islam di Indonesia mempunyai kesamaan ajaran dengan mistik
di India. Sedangkan teori Persia memandang adanya kesamaan dengan ajaran Sufi
di Persia. Gujarat dipandangnya sebagai daerah yang dipengaruhi oleh Persia,
dan menjadi tempat singgah ajaran Syi'ah ke Indonesia.
o
Dalam hal
Gujarat sebagai tempat singgah, teori Persia mempunyai persamaan dengan teori
Makkah, tetapi yang membedakannya adalah teori Makkah memandang Gujarat sebagai
tempat singgah perjalanan perjalanan laut antara Indonesia dengan Timur Tengah,
sedangkan ajaran Islam diambilnya dari Makkah atau dari Mesir.
o
Teori Gujarat
dan Persia keduanya tidak memandang peranan bangsa Arab dalam perdagangan.
Dalam hal ini keduanya lebih memandang pada peranan orang India Muslim.
keduanya meyakini Islam masuk di Nusantara pada abad ke-13. Sebaliknya teori
Makkah lebih meyakini Islam masuk di Nusantara pada abad ke-7, karena abad
ke-13 dianggap sebagai saat-saat perkembangan Islam di Nusantara.
o
Dalam melihat
sumber negara yang mempengaruhi Islam di Nusantara, teori Makkah lebih
berpendirian pada Makkah dan Mesir dengan mendasarkan tinjauannya pada besarnya
pengaruh madzhab Syafi'i di Indonesia. Sedangkan teori Persia, meskipun mengakui
pengaruh madzhab Syafi'i di Indonesia tetapi, bagi teori ini, hal itu merupakan
pengaruh madzhab Syafi'i yang berkembang di Malabar, oleh karena itu teori ini
lebih menunjuk India sebagai negara asal Islam Indonesia.
Walaupun dari analisa perbandingan di atas ketiga teori tersebut
lebih menampakkan tajamnya perbedaan dari pada persamaan, namun ada titik temu
yang bisa disimpulkan yakni, bahwa :
Pertama, Islam masuk dan
berkembang melalui jalan damai (infiltrasi kultural),
Kedua, Islam tidak mengenal adanya misi
sebagaimana yang dijalankan oleh kalangan Kristen dan Katolik.
Para Ulama awal yang menyebarkan Islam di Indonesia adalah Hamzah
Fansuri,Syamsuddin Al-Sumatrani, Nuruddin Ar-Raniri, Abdurauf Singkel, Syeikh
Muhammad Yusuf Al-Makassari, Syeikh Abdussamad al-Palimbani, Syekh Muhammad
Arsyad al-Banjari, Syeikh Muhammad Nafis al-Banjari, Syeikh Muhammad bin Umar
al-Nawawi al-Bantani, Khatib Minangkabau.
b.
Islam di Malaysia
Islam
merupakan agama resmi negara federasi Malaysia.Hampir 50% dari 13 juta penduduknya
adalah Muslim dan sebagian besar diantaranya adalah orang melayu yang tinggal
di Semenanjung Malaysia.Adapun sisanya terdiri dari kelompok-kelompok etnik
yang minoritas yakni diantaranya Cina yang terdiri sekitar 38% dari penduduk
Malaysia dan yang lainnya India dan Arab. Diantara warga Muslim dan non Muslim
dapat hidup rukun tanpa ada permusuhan sehingga masyarakat di sana tentram dan
damai. Perkembangan Islam di Malaysia telah membawa peradaban-peradaban baru
yang diakui Dunia Islam. Sampai saat ini Muslim Malaysia dikenal sebagai Muslim
yang taat ibadahnya, kuat memegang hukum Islam dan juga kehidupan beragamanya
yang damai serta mencerminkan keIslaman agamanya baik di perkampungan maupun
dalam pemerintahan. Mengenai hasil peradaban Islam di Malaysia ini juga tidak
kalah dengan negara-negara Islam yang lain, seperti:
a)
Adanya bangunan-bangunan masjid
yang megah seperti Masjid Ubaidiyah di Kuala Kancong.
b)
Banyaknya bangunan-bangunan sekolah
Islam.
c)
Berlakunya hukum Islam pada
pemerintahan Malaysia (hukum Islam di sana mendapat kedudukan khusus karena
dijadikan hukum negara).
Selain
itu juga keputusan yang diambil oleh Perdana Mentri Mahatir Muhammad pada tahun
1982untuk menjalankan kebijakan penanaman nilai-nilai islami dalam pemerintahan
juga membuat peran islam semakin penting terutama ketika kebijakan tersebut
dilaksanakan secara nyata.
c.
Islam di Singapura
Komunitas
muslim di Singapura terdiri dari 2 kelompok, yaitu migran dari wilayah
indonesia dan migran dari luar wilayah indonesia (India dan Arab). Studi islam
di Singapura telah lama berkembang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh peneliti muslim. Selanjutnya, disebutkan bahwa etnis melayu
merupakan komunitas muslim terbesar di Singapura. Tapi berdasarkan hasil sensus
tahun 1980 yang menyatakan bahwa orang-orang muslim Singapura tertinggal dari etnis
lain dalam bidang sosial ekonomi, maka lembaga-lembaga muslim memberikan
motivasi untuk meningkatkan pendidikan dan berkompetensi secara profesional.
Dari gerakan tersebut muncullah beberapa profesional muslim seperti Maarof
Saleh (Presiden Himpunan Belia Islam), Dr. Muhd. Hussain Muthalib (Direktur
Eksekutif MUIS dan Dosen University of Singapore) dan Ridwan Abdullah (Presiden
The Muslem Convert Assosiation Darul Arqam). Sedangkan dalam bidang pendidikan,
pada tahun 1981 ini didirikan sebuah lembaga yang bergerak pada permasalahan
pendidikan anak muslim (MENDAKI) dan mendapatkan dukungan dari pemerintah
setempat. Keberadaan lembaga ini juga mempercepat lahirnya karya-karya yang
terkait dengan pendidikan bagi kaum minoritasmuslim di Singapura.
d.
Islam di Thailand
Islam
di Muangthai adalah agama minoritas hanya 4 %, selain itu masyarakat Muangthai
menganut agama Budha dan Hindu.Orang Melayu Muslim merupakan golongan minoritas
terbesar ke-dua di Muangthai, sesudah golongan Cina.Mereka tergolong Muslim
Sunni dari madzab Syafi’I yang merupakan madzab paling besar dikalangan umat
Islam di Muangthai.Ikatan-ikatan budayanya telah membantu memupuk suatu
perasaan keterasingan dikalangan mereka terhadap lembaga-lembaga sosial,
budaya, dan politik Muangthai.Sejak bangsa Muangthai untuk pertama kali
menyatakan daerah itu sebagai wilayah yang takluk kepada kekuasaannya.Pada
akhir abad ke-13 orang Melayu Muslim terus-menerus memberontak terhadap
kekuasaan Muangthai.Keinginan mereka adalah untuk menjadi bagian dari Dunia
budaya Melayu Muslim dengan pemerintahan otonom.Akhirnya keinginan yang tak
pernah mengendor itu pudar dalam sejarah, dan ciri-ciri sosial ekonomi dan
budaya mereka telah membuat mereka sadar bahwa mereka hanyalah kelompok kecil
yang mempunyai identitas terpisah dari bagian utama penduduk Negeri
Muangthai.Masyarakat Muslim di Muangthai sebagian besar berlatarbelakang
pedesaan. Dan Perkembangan Islam di Muangthai telah banyak membawa
peradaban-peradaban, misalnya :
a)
Di Bangkok terdaftar sekitar 2000
bangunan masjid yang sangat megah dan indah.
b)
Golongan Tradisional dan golongan
ortodoks telah menerbitkan majalah Islam “Rabittah”.
c)
Golongam modernis berhasil
menerbitkan jurnal “Al Jihad”.
e.
Islam di Brunei Darussalam
Brunei
Darussalam memperoleh kemerdekaan penuhnya pada tanggal 1 januari 1984.
Penduduk negara ini terdiri dari 65% suku melayu, 25% keturunan cina dan
sisanya kelompok pribumi kalimantan. Beberapa sumber menyatakan bahwa agama
islam masuk ke negara ini pada abad ke-15, dan sejak itu negara ini berubah
menjadi kesultanan Islam. Agama resminya juga Islam dan tradisi keislaman juga
dijaga sangat baik sampai sekarang.Dari segi politik situasi di negara ini
terbilang tenang dan stabil karena ukuran negara ini kecil. Dan sebagai agama
resmi negara islam mendapatkan perlindungan dari negara. Dominasi keluarga
kerajaan di bidang pemerintahan dan tidak adanya demokrasi politik memungkinkan
pemerintah memberlakukan kebijakan di bidang agama dan bidang lainnya tanpa
banyak kesulitan.
f.
Islam di Filiphina
Islam tersebar
di wilayah ini pada abad ke-6 H/12 M. Saat itu penjajah Portugis telah sampai
di wilayah ini. Kemudian disusul oleh Belanda dan Inggris yang datang pada
tahun 1211H/1796 M. Terjadilah perlawanan dan revolusi di negeri ini sejak
tahun 1305 H. Negeri ini berada dibawah perlindungan Inggris sejak tahun 1367
H/ 1947 M, dan mengumumkan diri sebagai negara republic yang merdeka pada tahun
1385 H/ 1965 M. Adapun di Filiphina, Islam tersebar hampir mencapai seluruh
kepulauannya, pula telah berdiri pemerintahan Islam. Akan tetapi, munculah arus
pemiliran keagamaan yang dibawa oleh penjajah Spanyol yang amat dibenci.Pada
tahun 928 H/ 1521 M, secara mendadak Spanyol menyerbu kepulauankepulauan
Filipina. Mereka datang denagn membawa seluruh dendam orang-orang salib
terhadap kaum muslimin,. Maka, situasi di Filipina saat itu hamper sama denagn
situasi yang dialami oleh Islam Andalusia. Penjajah Spanyol berada di Filiphina
ini hingga tahun 1316 H/ 1898 M. Selama masa yang hampir mencapai 4 abad, telah
terjadi upaya penjauhan ajaran Islam dari generasi kaum muslim secara
berturut-turut lewat jalan peperangan yang menghancurkan kaum muslimin dan
memaksa mereka untuk memeluk agama Nasrani denagn ancaman kekerasan. Sekalipun
demikian, mereka tidak juga mampu mengalahkan pemerintahan-pemerintahn Muslim,
sehingga disana masih tersisa beberapa pemerintahan.Spanyol belum berhasil
sepenuhnya menguasai Filipina khususnya kepulauan Mindanao dan Sulu. Amerika
Serikat kemudian menguasai kepulauan Filipina pada tahun 1317 H/1899 M. Maka
timbulah perlawanan menentanganya dan berlangsung hingga tahun 1339 H/ 1920 M.
Setelah itu kaum Muslimin menyerah, karena mereka tealh ditimpa penyakit
“wahn”(penyakit cinta dunia dan takut mati). Kemudian tersebarlah berbagai
penyakit, kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan diantara mereka.Pada saat
itulah orang-orang salib menawarkan berbagai bantuan, hingga akhirnya Islam
surut kembali di negeri itu. Amerika lalu mengumumkan kemerdekaan bagi Filipina
pada tahun 1366 H/ 1946 M. Sekarang ini Islam hanya tinggal ada di 13 wilayah
di selatan filipina, yang sampai saat ini masih tetap menuntut pemerintahan
otonomi dengan segala upayanya.
F. Kerajaan Islam di Asia Tenggara
Penyebaran
Islam di wilayah Asia Tenggara ditandai dengan berdirinya kesultanan Islam di
kawasan tersebut. Sejarah perkembangan kesultanan Islam di Asia Tenggara tidak
lepas dari kepentingan perdagangan dan syiar agama yang dibawa oleh para
saudagar dan ulama muslim dari Asia Barat. Adapun Malaka dikenal sebagai pintu
gerbang Nusantara.Julukan ini diberikan mengingat peranannya sebagai jalan lalu
lintas antara Asia Timur san Asia Barat bagi para pedagang yang hendak keluar
masuk pelabuhan-pelabuhan di Asia Tenggara.Berikut ini adalah profil beberapa
kesultanan Islam yang pernah berkuasa di Asia Tenggara.
Samudera
Pasai merupakan kesultanan Islam pertama[13]
di Indonesia.Letak kesultanan ini di Aceh Utara.Sultan pertama Samudera Pasai
adalah Malikush Shaleh.Letak Samudera Pasai sangat strategis sebagai pusat
pelayaran dan perdagangan di Nusantara. Banyak pedagang muslim dari Arab, Cina
dan India datang untuk berdagang dan menyebarkan Islam. Kesultanan ini
memperoleh sumber pendapatan yang besar dari pajak perdagangan dan
pelayaran.Samudera Pasai ditaklukkan Portugis pada 1521. Sejarah Kesultanan
Samudera Pasai dapat diketahui antara lain dengan ditemukannya uang dirham emas
dengan tulisan nama sultan yang memerintah Samudera Pasai.
Kesultanan
ini terletak di Semenanjung Malaka.Islam di Malaka berasal dari Kesultanan
Samudera Pasai.Pendiri Kesultanan Malaka adalah Paramesywara, seorang pangeran
dari Sriwijaya.Paramesywara menikah dengan putri sultan Samudera Pasai dan
kemudian masuk Islam.Kesultanan Malaka mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Muzaffar Syah (1445-1459).
Kesultanan ini runtuh ketika Portugis menyerang dan mengalahkan Malaka pada 1511.Peninggalan sejarah Kesultanan Malaka barupa mata uang yang merupakan peninggalan dari akhir abad ke-15 dan benteng A'Farmosa yang merupakan bukti penaklukkan Malaka oleh pasukan Portugis.
Kesultanan ini runtuh ketika Portugis menyerang dan mengalahkan Malaka pada 1511.Peninggalan sejarah Kesultanan Malaka barupa mata uang yang merupakan peninggalan dari akhir abad ke-15 dan benteng A'Farmosa yang merupakan bukti penaklukkan Malaka oleh pasukan Portugis.
Kehadiran
Islam di Pattani dimulai dengan kedatangan Syekh Said, mubalig dari Pasai, yang
berhasil menyembuhkan raja Pattani bernama Phaya Tu Nakpa yang sedang sakit
parah.Phaya Tu Nakpa (1486-1530) beragama Budha kemudian masuk Islam dan
bergelar Sultan Ismail Syah.Kesultanan Pattani mengalami kemajuan pesat setelah
menjalin hubungan dagang dengan Kesultanan Malaka.Kesultanan Pattani kemudian
menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan, terutama bagi pedagang dari Cina dan
India.Kejayaan Pattani berakhir setelah dikalahkan Kerajaan Siam dari Bangkok.
Peninggalan sejarah Pattani berupa nisan kubur yang disebut Batu Aceh yang
melambangkan kedekatan hubungan dengan Samudera Pasai.
Kesultanan
Brunei Darussalam merupakan kesultanan Islam yang terletak di Pulau Kalimantan
sebelah utara.Islam pertama kali masuk ke Brunei pada 977, dibawa saudagar
Cina. Setelah raja Awang Alak Betatar (1406-1408) masuk Islam, ia mengubah
kerajaan itu menjadi kesultanan. Kata "Darussalam" ditambahkan pada
kata "Brunei" pada abad ke-15 untuk menekankan Islam sebaga agama
negara.Kesultanan Brunei Darussalam berkembang menjadi pusat penyebaran Islam
dan perdagangan wilayah Melayu ketika Kesultanan Malaka jatuh ke tangan
Portugis.Kesultanan Brunei Darussalam pernah dikuasai Inggris pada 1888, di
masa kepemimpinan Sultan Hasyim Jalilu Ageramaddin, sultan ke-15, namun dapat
meraih kemerdekaannya dari Inggris 1983.
Kesultanan
Sulu merupakan kesultanan Islam yang terletak di Filipina bagian selatan.Islam
masuk dan berkembang di Sulu melalui orang Arab yang melewati jalur perdagangan
Malaka dan Filipina.Pembawa Islam di Sulu adalah Syarif Karim al-Makdum, orang
Arab yang ahli ilmu pengobatan. Abu Bakar, seorang dai dari Arab, menikah
dengan putri dari pangeran Bwansa dan kemudian memerintah di Sulu dengan
mengangkat dirinya sebagai Sultan.
6)
Kesultanan Ternate (abad ke-15).
Kesultanan
Islam terbesar di Maluku adalah Kesultanan Ternate.Penyebaran Islam di daerah
ini dilakukan oleh para ulama dan pedagang dari Pulau Jawa.Islam menjadi agam
kerajaan setelah Sultan Zainal Abidin memerintah.Kesultanan Ternate menjadi
salah satu pusat penyebaran Islam di kawasan timur Nusantara.Kesultanan Ternate
mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Babullah.Kesultanan Ternate
bersaing dengan Kesultanan Tidore terutama dalam perdagangan.Kesultanan Ternate
berakhir setelah ditaklukkan oleh VOC (Verenidge Osst-Indische Compagnie) pada
1660. Peninggalan Kesultanan Ternate antara lain Benteng Portugis dan bekas
istana di Ternate (Maluku Utara).
Kesultanan
Aceh atau Aceh Darussalam adalah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Sumatera
bagian utara.Kesultanan ini didirikan pada 1541 oleh Sultan Ali Mughayat
Syah.Kesultanan Aceh mengantikan peran Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan
Malaka yang jatuh ke tangan Portugis, terutama dalam perdagangan dan
pelayaran.Kesultanan ini mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan
Sultan Iskandar Muda.Kesultanan Aceh akhirnya jatuh ke dalam kekuasaan
pemerintah Hindia Belanda pada 1912. Peninggalan sejarah Kesultanan Aceh antara
lain Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh dan Cakra Donya, yaitu lonceng
hadiah dari kaisar Cina.
8)
Kesultanan Demak (abad ke-16).
Kesultanan
Demak adalah kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa.Raja Demak pertama adalah
Raden Fatah, bupati Majapahit di Bintoro dan mencapai puncak kejayaan di bawah
kepemimpinan Sultan Trengono.Kesultanan Demak berhasil melebarkan kekuasaannya
sampai ke daerah luar Jawa, seperti Kesultanan Banjar, Kerajaan Kotawaringin,
dan Kesultanan Kutai di Kalimantan.Kesultanan ini mengalami kemunduran di masa
Sunan Prawoto karena beberapa daerah taklukkan Demak memberontak.Peninggalan
Kesultanan Demak yang paling terkenal adalah Masjid Agung Demak. Ciri khas
masjid ini adalah bangunannya ditopang empat tiang atau saka guru yang dibangun
empat orang sunan dari sembilan wali (Wali Songo), yaitu Sunan Ampel, Sunan
Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.
9)
Kesultanan Cirebon (abad ke-16).
Kesultanan
Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Barat.Kesultanan Cirebon
didirikan pada 1450 oleh Pangeran Walangsungsang.Tokoh yang paling berperan
menjadikan Cirebon sebagai Kesultanan Islam adalah Syarif Hidayatullah.
Sepeninggal Panembahan Girilaya (1650-1662), Kesultanan Cirebon dibagi menjadi
dua oleh kedua anaknya, menjadi Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Kanoman.
Meskipun tidak mempunyai kekuasaan administratif, Kesultanan Cirebon tetap
bartahan sampai saat ini.
10) Kesultanan
Banjar (abad ke-16).
Kesultanan
Banjar merupakan kesultanan Islam yang terletak di Pulau Kalimantan bagian
selatan.Kesultanan ini pada walnya bernama Daha, sebuah kerajaan Hindu yang
berubah menjadi kesultanan Islam.Kesultanan Banjar berdiri pada 1595 dengan
penguasa pertama Sultan Suriansyah.Islam masuk ke wilayah ini tahun 1470,
bersamaan dengan melemahnya kerajaan Maajapahit di Pulau Jawa.Penyebaran Islam
secara luas dilakukan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, seorang ulama yang
menjadi Mufti Besar Kalimantan.Kesultanan Banjar mengalami kemunduran dengan
terjadinya pergolakan masyarakat yang menentang pengangkatan Pangeran
Tamjidillah (1857-1859) sebagai sultan oleh Belanda.Pada 1859-1905, terjadi
perang Banjar yang dipimpin Pangeran Antasari (1809-1862) melawan
Belanda.Akibat dari perang ini, Belanda menghapuskan Kesultanan Banjar pada
1860.Peninggalan sejarah Kesultanan Banjar dapat dilihat dari bangunan masjid
di Desa Kuin, Banjar Barat (Banjarmasin) yang dibangun pada masa pemerintahan
Sultan Tamjidillah.
11) Kesultanan
Banten (abad ke-16).
Kesultanan
ini adalah kesultanan terbesar di Jawa Barat.Kesultanan Banten didirikan Sunan
Gunung Jati pada 1524.Pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, Islam
telah mengalami perkembangan pesat.Hal ini ditandai dengan berdirinya bangunan
masjid dan pesantren.Kesultanan Banten mencapai masa keemasannya di masa pemerintahan
Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683).
Kesultanan ini mengalami kemunduran setelah terjadi perang melawan Belanda.Peninggalan Kesultanan Banten berupa Masjid Agung Banten, Menara Banten, Benteng Speelwijk, dan bekas Keraton Surosowan.
Kesultanan ini mengalami kemunduran setelah terjadi perang melawan Belanda.Peninggalan Kesultanan Banten berupa Masjid Agung Banten, Menara Banten, Benteng Speelwijk, dan bekas Keraton Surosowan.
12) Kesultanan Buton
(abad ke-16).
Kesultanan
Buton merupakan kerajaan Islam yang terletak di Pulau Buton, Sulawesi bagian
tenggara.Kerajaan Buton menjadi kesultanan setelah Halu Oleo, raja ke-6,
memeluk agama Islam. Penyebaran Islam secara luas dilakukan oleh syekh Abdul Wahid
bin Syarif Sulaiman al-Patani, seorang ulama dari Kesultanan Johor. Peninggalan
sejarah Kesultanan Buton berupa Benteng Kraton dan Batupoaro, yaitu batu tempat
berkhalwat (mengasingkan diri) Syekh Abdul Wahid di akhir keberadaannya di
Buton.
13) Kesultanan Goa
(abad ke-16).
Kesultanan
Goa terletak di sebelah selatan Pulau Sulawesi.Kerajaan Goa berubah menjadi
kesultanan pada akhir abad ke-16, di masa pemerintahan Sultan Alauddin
(1593-1639).
Pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin terjadi perang Makassar (1666-1669) meawan Belanda.Kesultanan Goa selanjutnya dikuasai oleh Belanda setelah dipaksa menyerah dan menandatangani Perjanjian Bongaya.Peninggalan Kesultanan Goa berupa kompleks makam Sultan Goa dan bekas rumah Sultan Goa terakhir di Makassar (Sulawesi Selatan).
Pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin terjadi perang Makassar (1666-1669) meawan Belanda.Kesultanan Goa selanjutnya dikuasai oleh Belanda setelah dipaksa menyerah dan menandatangani Perjanjian Bongaya.Peninggalan Kesultanan Goa berupa kompleks makam Sultan Goa dan bekas rumah Sultan Goa terakhir di Makassar (Sulawesi Selatan).
14) Kesultanan
Johor (abad ke-16).
Kesultanan
Johor berdiri setelah Kesultanan Malaka dikalahkan oleh Portugis.Sultan
Alauddin Riayat Syah membangun Kesultanan Johor pada sekitar tahun
1530-1536.Masa kejayaan kesultanan ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan
Abdul Jalil Riayat Syah II.Kesultanan Johor memperkuat dirinya dengan
mengadakan sebuah aliansi bersama Kesultanan Riau sehingga disebut Kesultanan
Johor-Riau.Kesultanan Johor-Riau berakhir setelah Raja Haji wafat dan wilayah
tersebut dikuasai oleh Belanda.
15) Kesultanan
Kutai (abad ke-16).\
Kesultanan
Kutai terletak di sekitar Sungai Mahakam, Kalimanta bagian timur.Pada awalnya,
Kutai merupakan kerajaan yang dipengaruhi ajaran Hindu dan Buddha.Islam
berkembang pada masa kepemimpinan Aji Raja Mahkota (1525-1600).
Penyebaran Islam dilakukan oleh seorang mubalig bernama Said Muhammad bin Abdullah bin Abu Bakar al-Warsak. Kesultanan ini mencapai kejayaannya pada masa Aji Sultan Muhammad Salehuddin (1780-1850) memerintah.Kesultanan Kutai mengalami kemunduran setelah Aji Sultan Muhammad Salehuddin meninggal dunia.Peninggalan sejarah Kesultanan Kutai berupa makam para sultan di Kutai Lama (dekat Anggana).
Penyebaran Islam dilakukan oleh seorang mubalig bernama Said Muhammad bin Abdullah bin Abu Bakar al-Warsak. Kesultanan ini mencapai kejayaannya pada masa Aji Sultan Muhammad Salehuddin (1780-1850) memerintah.Kesultanan Kutai mengalami kemunduran setelah Aji Sultan Muhammad Salehuddin meninggal dunia.Peninggalan sejarah Kesultanan Kutai berupa makam para sultan di Kutai Lama (dekat Anggana).
16) Kesultanan
Pajang (abad ke-16).
Kesultanan
Pajang merupakan kerjaan Islam pertama di pedalaman Jawa.Kesultanan ini
didirikan oleh Joko Tingkir pada 1546, setelah Trenggono, Sultan Demak,
wafat.Joko Tingkir atau Sultan Adiwijaya membawa pengaruh Islam dari wilayah
pesisir ke wilayah pedalaman Jawa.Kesultanan Pajang hanya bertahan selama 45
tahun karena dihancurkan oleh Kesultanan Mataram pada 1618.Peninggalan
Kesultanan Pajang berupa makam Pangeran Benowo.
17) Kesultanan
Mataram (abad ke-16).
Kesultanan
Mataram beridiri sejak 1582.Kesultanan ini berawal dari wilayah Kesultanan
Pajang yang dihadiahkan oleh Sultan Adiwijaya kepada Kiai Ageng
Pamanahan.Sultan pertama Mataram adalah Panembahan Senopati (1582-1601).
Puncak kekuasaan Kesultanan Mataram tercapai pada masa kepemimpinan Sultan Agung (1613-1645).Kesultanan Mataram melemah setelah terjadi perpecahan wilayah akibat Perjanjian Giyanti serta campur tangan pihak Belanda.Kesultanan Mataram selanjutnya terbagi menjadi empat wilayah yaitu Kesultanan Yogyakarta, Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Mangkunegara. Peninggalan Kesultanan Mataram antara lain berupa pintu gerbang Masjid Kotagede di Yogyakarta.
Puncak kekuasaan Kesultanan Mataram tercapai pada masa kepemimpinan Sultan Agung (1613-1645).Kesultanan Mataram melemah setelah terjadi perpecahan wilayah akibat Perjanjian Giyanti serta campur tangan pihak Belanda.Kesultanan Mataram selanjutnya terbagi menjadi empat wilayah yaitu Kesultanan Yogyakarta, Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Mangkunegara. Peninggalan Kesultanan Mataram antara lain berupa pintu gerbang Masjid Kotagede di Yogyakarta.
18) Kesultanan
Palembang (abad ke-16).
Pada
awalnya, Kesultanan Palembang termasuk dalam wilayah kekuasaan Kesultanan
Demak.Sultan pertama sekaligus pendiri Kesultanan ini adalah Ki Gendeng Suro
(1539-1572).Pengetahuan dan keilmuan Islam berkembang pesat dengan hadirnya
ulama Arab yang menetap di Palembang.Kesultanan Palembang menjadi bandar
transit dan ekspor lada karena letaknya yang strategis.Belanda kemudian
menghapuskan Kesultanan Palembang setelah berhasil mengalahkan Sultan Mahmud
Badaruddin.Salatu satu peninggalan Palembang adalah Masjid Agung Palembang yang
didirikan pada masa kepemimpinan Sultan Abdur Rahman.
19) Kesultanan Bima
(abad ke-17).
Kesultanan
Bima adalah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Sumbawa bagian timur.
Kerajaan Bima berubah menjadi kesultanan Islam pada 1620 setelah rajanya, La
Ka'i, memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan Abdul Kahir.
Pada masa pemerintahan Sultan Abdul Khair Sirajuddin (1640-1682), Kesultanan Bima
menjadi pusat penyebaran Islam kedua di timur Nusantara setelah
Makassar.Kesultanan Bima berakhir pada 1951, ketika Muhammad Salahuddin, sultan
terakhir, wafat. Peninggalan Kesultanan Bima antara lain berupa kompleks istana
yang dilengkapi dengan pintu lare-lare atau pintu gerbang kesultanan.
20) Kesultanan Siak
Sri Indrapura (abad ke-18).
Siak
Sri Indrapura adalah sebuah kesultanan Melayu, didirikan (1723) oleh Sultan
Abdul Jalil Rahmat Syah, dan penyebarab Islam di Sumatera Timur.Pusatnya adalah
Desa Buantan, kemudian pindah ke Siak Sir Indrapura (sekitar 90 km ke timur
laut Pekanbaru).Wilayah kekuasaan Siak Sri Indrapura meliputi Siak Asli, Bukit
Batu, Merbau, Tebing Tinggi, Bangko, Tanah Putih dan Pulau Bengkalis (Kabupaten
Bengkalis); Tapung Kiri dan Tapung Kanan (Kampar); Pekanbaru; dan sekitarnya.
Istana bekas tempat tinggal dan pusat Kesultanan Siak Sri Indrapura sampai
sekarang masih berdiri dengan megah di pinggir Sungai Siak dan merupakan salah
satu objek pariwisata di daerah Riau.
Islam begitu berpengaruh di kawasan
Asia Tenggara, adapun beberapa pengaruh Islam adalah sebagai berikut:
a.
Sistem
Pemerintahan
i.
Wujudnya
institusi kesultanan Islam di beberapa Negara.
ii.
Ulama menjadi
penasehat bagi Raja/sultan
iii.
Islam sebagai
agama resmi dan mayoritas.
iv.
Undang-undang
berlandaskan hukum Islam
v.
Wujudnya
semangat jihad
b.
Sistem Pendidikan
i.
Pendidikan
Islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat
ii.
Sekolah,
pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan dan Basis
Islam
c.
Cara hidup
i.
Penggunaan
Pakaian yang menutup aurat
ii.
Mengamalkan
konseppersaudaraan sesama Islam
iii.
Persamaan taraf
sesama manusia
iv.
Sifat
tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan
bergotong-royong
d.
Bahasa dan Kesusastraan
i.
Bentuk tulisan
Arab-Melayu
ii.
Banyak istilah
Arab digunakan dalam bahasa Melayu
iii.
Hasil
kesusasteraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tata bahasa
iv.
Bentuk sastera
Melayu dipengaruhi, bentuk sastera Islam
e.
Kesenian
i.
Seni pada batu
nisan dan ukiran kayu
ii.
Seni bangunan
Islam mempengaruhi bentuk masjid, kubah, mimbar, mihrab dan menara azan.
f.
Ekonomi
i.
Terbentuknya
Institusi ekonomi Islam seperti baitulmal
ii.
Amalan zakat
dan sedekah
iii.
Amalan riba,
penindasan dan penipuan dilarang dalam perdagangan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Masuknya Islam ke Asia Tenggara
Para
ahli berbeda pendapat mengenai dari mana asal penyebaran Islam di Asia
Tenggara. Maka ada 3 teori mengenai dari mana Islam itu dibawa, yaitu:
· Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab.
· Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
· Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.
Demikian
pula dengan waktu masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, para ahli sejarah
pun berbeda pendapat. Ada yang mengatakan waktunya itu adalah abad ke-1 H/ke-7
M da nada pula yang menyebut pada abad ke-13 M. Namun dalam hal ini kami ambil
kesimpulan bahwa agama Islam sudah masuk ke kawasan Asia Tenggara pada abad
ke-1 H/7 M. Kemudian pada abad-13 agama Islam berkembang pesat.
2.
Cara-cara datang
dan berkembangnya Islam di Asia Tenggara
Menurut Uka Tjandrasasmita[15],
saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:
1)
Saluran Perdagangan
2)
Saluran Perkawinan
3)
Saluran Tasawuf
4)
Saluran Pendidikan
5)
Saluran Kesenian
6)
Saluran Politik
3.
Tahap-tahap
perkembangan Islam di Asia Tenggara
Adapun
tahap-tahap perkembangan Islam di Asia Tenggara ada 3 tahapan:
1.
Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)
2.
Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M)
3.
Pelembagaan Islam
4.
Perkembangan Islam di negara-negara Asia Tenggara
Perkembangan
Islam di Asia Tenggara di setiap Negara ternyata berbeda, hal itu dikarenakan
perbedaaan kountur budaya, adat, pola pikir dan perekonomian masing-masing
Negara.
\
DAFTAR PUSTAKA
al-‘Usairy, Ahmad. Sejarah Islam.
Jakarta: AKBAR MEDIA.2012 (Penerjemah: Samson Rahman).
Avendonk, C.V..Encyclopedia
of Islam. Leiden: Britll Ltd, 1934.
Abdurrahman,
Dudung. Sejarah Peraadaban Islam: dari masa klasik hingga modern. Yogyakarta:
Jurusan SPI fak. Adab Sunan Kalijaga bekerjasama dengan LESFI Yogyakarta. 2003.
Hasjmi.Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia.Jakarta: P.T. Al-Maarif, 1981.
hlm. 375
Yatim, Badri. Sejarah
Peradaban Islam.Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008
Majalah Tauhid
Edisi 2/Th. 1, Sya’ban 1433 H/Juli 2012 M.
http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68499:islam-di-nusantara-dibawa-dari-timur-tengah-bukan-dari-gujarat-&catid=144:sejarah-islam-dunia&Itemid=361
[1]http://nugrahagalih.wordpress.com/2012/09/27/muslim-di-asia-tenggara/diakses pada Sabtu, 13 April 2013, 10:23:02 PM
[2]
Dudung Abdurrahman. Sejarah Peraadaban Islam: dari masa klasik hingga
modern. Yogyakarta: Jurusan SPI fak. Adab Sunan Kalijaga bekerjasama dengan
LESFI YOGYAKARTA.cet. ke-1, 2003. hlm. 375-376.
[3]
C.V.Avendonk. Encyclopedia of Islam.
Leiden: Britll Ltd, 1934. hlm. 326
[4]http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-peradaban-islam-di-asia.htmldiakses pada Sabtu, 23 Maret 2013, 11:07:18 PM.
[5]Majalah
Tauhid Edisi 2/Th. 1, Sya’ban 1433 H/Juli 2012 M.
[7]Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam.Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2008. hlm. 201-204
[8]http://www.segenggam-harapan.com/2012/06/teori-masuknya-Islam-dan-perkembangan.html
diiakses pada Sabtu, 11 Mei 2013
10:45:39 AM
[9]http://akholilashari.blogspot.com/2011/04/islam-di-asia-tenggara.html diakses pada 23 Maret
2013, 23:07:18
[10]
Ahmad al-‘Usairy. Sejarah Islam. Jakarta: AKBAR MEDIA. Cet. 11, November
2012. Hlm. 508 (Penerjemah: Samson Rahman).
[11]http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68499:islam-di-nusantara-dibawa-dari-timur-tengah-bukan-dari-gujarat-&catid=144:sejarah-islam-dunia&Itemid=361 diakses pada 23 Maret 2013, 23:07:18
[12]Hasjmi.Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di
Indonesia.Jakarta: P.T.
Al-Maarif, 1981. hlm. 375
[13]Namun Prof A Hasymi dalam bukunya “Sejarah
Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia” menyatakan, Kerajaan Perlak
merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara (Indonesia) yang berdiri abad
ketiga Hijriah.
“Buktinya, pada 173 Hijriah atau 800 Masehi, sebuah kapal layar berlabuh di Bandar Perlak membawa para saudagar di bawah pimpinan Nakhuda Khalifah dari Teluk Kambay, Gujarat,” tulis Hasymi.
Pada 1 Muharam 225 Hijriah (840 Masehi), Kerajaan Islam Perlak resmi berdiri dengan Sayid Abdul Aziz sebagai sultan pertama.Adapun, Kerajaan Samudera Pasai baru berdiri pada 1267 Masehi.
“Buktinya, pada 173 Hijriah atau 800 Masehi, sebuah kapal layar berlabuh di Bandar Perlak membawa para saudagar di bawah pimpinan Nakhuda Khalifah dari Teluk Kambay, Gujarat,” tulis Hasymi.
Pada 1 Muharam 225 Hijriah (840 Masehi), Kerajaan Islam Perlak resmi berdiri dengan Sayid Abdul Aziz sebagai sultan pertama.Adapun, Kerajaan Samudera Pasai baru berdiri pada 1267 Masehi.
[15]Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam.Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2008. hlm. 201-204
keren bang ,, mampir di blog ane juga ya butikkata.blogspot.com
BalasHapusIya gan pasti nanti ane mampir,
HapusIjin copas intinya :)
BalasHapusDengan senang hati teh ,, Makasih ya udeh izin terlebih dahulu ..
HapusMoga Bermanfaat teh
ijin di share ya :) Barakallah
BalasHapusIzin copy ya mas :)
BalasHapusizin copy ya mas.. insyallah berkah
BalasHapusSuka soundtrack nya:)
BalasHapusBisa download ga mas mbak, soundtracknya?
HapusBisa ka, cari aja di Youtbe.com/khairulleonmedia :)
HapusIzin copy mas^^ semoga berkah hehe
BalasHapusijin
BalasHapuscopy untuk tugas terima kasih
izin copy ,maaf hehe somoga berkah
BalasHapusIzin copas bos, buat tugas mendadak hehehe
BalasHapusSemoga dibales oleh Allab
Dilancarkan rejeki dan segala urusannya
Aamiin
Izin copy bagian intinya ya kak,,,syukron
BalasHapusizin copas
BalasHapusizin copas min.. semoga Allah membalas kebaikan anda. sebelumnya maaf sudah kemarin copasnya 😅🙏
BalasHapus🤣
HapusBismillah..
BalasHapusizin copas min, semoga Allah membalas selalu kebaikan nya. Aamiin..
IZIN COPAS YA MAS
BalasHapus