PENGERTIAN AQIDAH TAUHID DAN CARA MEMAHAMINYA


Aqidah tauhid adalah prioritas utama. Tidak ada yang lebih diprioritaskan dibanding masalah ini. Para Nabi sejak zaman Nabi Nuh   hingga Nabi Muhammad   memprioritaskan dakwahnya pada tauhid. 
Bahkan, begitu pentingnya 'aqidah tauhid ini, Rosu-lulloh   memberikan tarbiyah kepada sahabatnya selama 13 tahun dalam perkara aqidah. Demikian juga para sahabat memulai dakwahnya dengan masalah 'aqidah bukan perkara yang lainnya. Sebagaimana pesan Rosululloh   kepada Mu’adz bin Jabal   ketika diutus ke negeri Yaman:

 (( إِنَّكَ تَأْتِى قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنِّى رَسُولُ اللَّه.. ))
 “Sesungguhnya kamu akan mendatangi kaum dari ahli kitab, maka serulah mereka kepada syahadat (Laa Ilaaha Illalloh) “Tiada Ilah yang berhak disembah selain Alloh dan aku adalah Rosululloh  ” (HR. Bukhori dan Muslim)

Memprioritaskan masalah ini mempunyai pengaruh signifikan dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan setiap tokoh pergerakan. Apabila ada suatu umat atau pergerakan yang tidak mempedulikan perkara tauhid,  maka akan berakibat fatal dan bahkan merusak inti dakwah yang diajarkan oleh para Nabi. Sebaliknya, apabila suatu pergerakan dakwah lebih memprioritaskan dakwahnya kepada tauhid, maka dakwah tersebut akan mencapai kesuksesan dan kejayaan sebagaimana yang telah diperoleh  umat terdahulu.

Istilah-Istilah Penting Ilmu Aqidah

Agar lebih mudah memahami aqidah, sebagian ulama memulai karangan mereka dengan istilah-istilah penting dalam ilmu aqidah, di antaranya adalah :    
1. al-'Aqidah (العَقِيْدَةُ), secara bahasa berasal dari kata al-‘aqd العقدُ)) yang berarti mengikat dengan kuat. 
Ringkasnya, apa yang diyakini oleh hati manusia secara pasti, baik itu haq maupun batil,  maka itu adalah 'aqidah.

Adapun yang dimaksud dengan al-'aqidah Islamiyah adalah keyakinan yang pasti kepada Alloh  , dalam uluhiyah, rububiyah, serta nama-nama dan sifat-sifat-Nya dan hal-hal lain yang terkait dengannya yang menjadi keyakinan dalam islam. 

2. at-Tauhid (التَوْحِيْدُ), nama lain dari ilmu aqidah adalah Ilmu Tauhid. 
(الَتَوْحِيْدُ) berasal dari kata وَحَّدَ – يُوَحِّدُ artinya menjadikan sesuatu sebagai kesatuan. Sedangkan menurut istilah berarti mengesakan Alloh   dalam rububiyah, uluhiyah, serta nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

3. as-Sunnah, secara bahasa artinya jalan. Sedangkan menurut istilah artinya jalan yang ditempuh oleh Rosululloh   dan para Sahabatnya  , baik ilmu, keyakinan, ucapan, perbuatan, maupun taqrir (diamnya beliau sebagai tanda persetujuan). Tentu-nya makna as-Sunnah dalam konteks ini lebih umum, berbeda dengan makna as-Sunnah dalam ilmu fikih yang mengartikan. “Suatu amalan yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan diting-galkan tidak mendapatkan dosa.”.

4. al-Jama’ah, secara bahasa artinya suatu kaum yang berkumpul atas perkara tertentu. Sedangkan menurut istilah mereka generasi salaf dari umat ini yang terdiridari kalangan sahabat, tabi'in dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat.  

5. Ahlus Sunnah wal Jama’ah, adalah mereka yang mengikuti ajaran-ajaran Rosululloh   dan para sahabatnya dalam memahami dan mengamalkan Islam. Hal ini sebagaimana sabda Rosululloh   : 
 (( مَا أَنَا عَلَيْهِ وَ أَصْحَابِيْ ))
“Mereka yang mengikuti jejakku dan para saha-batku ” (HR. Tirmidzi)

6. as-Salaf,  menurut bahasa adalah orang-orang yang terdahulu (nenek moyang). Sedangkan menurut istilah artinya generasi pertama dan terbaik dari umat Islam ini, yang terdiri dari.
Sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Sebagaimana sabda Rosululloh  :
))خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ...

((
“Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu para sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa tabi'in) kemudian yang sesudahnya (masa tabi'ut tabi'in)” (HR. Bukhori dan Muslim)

7. Ahlul hadits, adalah nama lain dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yaitu mereka yang menjadikan hadits Rosululloh   sebagai sumber dalam pengambilan aqidah. Mereka dinamakan seperti itu sebagai lawan dari ahli filsafat dan ahli kalam yang mengambil aqidahnya dari akal-akal mereka.

8. Al-Firqoh an-Najiyyah, adalah nama lain dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah, maksudnya adalah golongan selamat yang tidak memasuki neraka sebelum memasuki surga.

9. ath-Thoifah al-Manshuroh, golongan khusus dari umat ini yang menegakkan kebenaran dan mendapat jaminan pertolongan Alloh   hingga hari kiamat, Rosululloh   bersabda   
 ))لاَتَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللهِ لاَ يَضُرُهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ وَلاَ مَنْ خَا لَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ ((
“Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang selalu menegakkan perintah Alloh, tidak akan membahayakan orang yang tidak menolong mereka dan orang yang menyelisihi mereka, sampai datang keputusan dari Alloh sedangkan mereka tetap dalam keadaan demikian.” (HR. al-Bukhori dan Muslim)

BACA JUGA : BAGAIMANA CARA MENGENAL ALLAH ?

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.