#ISLAM
ARTIKEL ISLAM
marifatullah
TAUHID
4 Penghalang yang dapat menghambat Dalam Mengenal Alloh
Mengenal Alloh merupakan perkara yang sangat agung dan mulia. Hal demikian bisa mengantarkan seorang hamba kepada surga. Sungguh betapa bahagia bagi siapa saja yang memperoleh hidayah taufik dari Alloh untuk mengenal-Nya. Sebaliknya, amat merugi orang-orang yang tak dapat menempuh pengenalan kepada Alloh .
Terdapat banyak faktor penghalang dalam menempuh jalan mengenal Alloh. Di antaranya sebagai berikut:
1. Ketidaktahuan.
Ketidaktahuan dan ketidakpahaman terhadap al-Qur'an dan as-sunnah merupakan faktor terbesar yang menghalangi seseorang dari ma'rifatulloh. Bahkan, pintu kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia di muka bumi adalah kebodohan. Oileh karena itu Alloh melarang kebodohan.
Alloh berfirman:
“Katakanlah: ‘Robbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengha-ramkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui’.” (QS. al-A’raf [7]: 33)
2. Lalai.
Sifat lalai adalah pangkal keburukan dan sebab utama yang menjerumuskan manusia kepada seburuk-buruk tempat tinggal dan tempat kembali yaitu neraka.
Bila seorang terus-menerus terhinggapi penyakit lalai, maka ia tak akan kenal dengan Robbnya. Ia berani melanggar hukum-hukum-Nya. Ia pun tak takut sedikitpun dengan adzab Alloh Yang Maha Kuasa. Ia tak mengagungkan perintah dan larangan Alloh . Dengan demikian, kemaksiatan mudah sekali diperbuat. Akibatnya, pada hari kiamat Alloh memasukannya ke dalam api neraka jahannam yang menyala-nyala.
Alloh berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. al-A’raf [7] : 179)
3. Mengikuti nenek moyang.
Sikap fanatik dan taklid terhadap nenek moyang membuat manusia generasi dahulu dan masa kini buta terhadap kebenaran. Akal mereka tertutup dan tersihir oleh budaya dan adat istiadat para leluhur mereka.
Mereka terhalang untuk mengenal Alloh dengan sebenar benarnya. Sebab, sumber dan literatur kebenaran yang mereka jadikan standar adalah nenek moyang, meskipun tidak mengetahui apa-apa dan tidak mendapatkan petunjuk.
Alloh berfirman:
“Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Alloh dan mengikuti Rosul”. mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. dan Apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.” (Qs. Al-Maidah [5] : 104)
4. Mengikuti hawa nafsu.
Keberadaan dan wujud hawa nafsu yang mengajak kepada menyelisihi Alloh dan Rosul-Nya merupakan ujian dan cobaan bagi para hamba-hamaba-Nya.
Saat seseorang terjerat mengikuti hawa nafsunya, niscaya ia terhalang mengenal Alloh dan hukum-hukum-Nya. Ia mengikuti keinginan hawa nafsunya, melaksanakan apa yang disukainya dan meninggalkan apa yang dilarangnya.
Alloh berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Alloh membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Alloh telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas peng-lihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Alloh (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 23)5. Kesombongan.
Kesombongan iblis mengantarkan kepada kesesatan dan kebinasaan. Dengan keangkuhannya berani menolak perintah Alloh.
Alloh berfirman:
“Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang meng-halangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”. (QS. Shod [38] : 75)
Demikianlah makalah singkat tentang ma'rifatulloh. Semoga ia mengantarkan kita untuk menjadi hamba-hamba Alloh yang memiliki mahabbah dan lebih dekat kepada-nya.
BACA JUGA : MENGENAL NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLOH
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.