#ARTIKEL
#ISLAM
AGAMA
AKHLAK BURUK
akhlak terpuji
ALAM GHAIB
Kelompok yang Tersesat Dalam Memahami Yang Ghaib
Secara global, ada dua kelompok yang tersesat dalam memahami alam ghaib atau mengimaninya, yaitu:
Pertama, kaum materialistik, ateis, komunis dan para filosof.
Yaitu mereka yang tidak mempercayai wujud sesuatu kecuali yang tertangkap oleh panca indra. Mereka menganggap bumi ini tercipta karena proses alam dan akan punah dengan sendirinya pada batas waktu tertentu. Hal ini menyebabkan mereka mengingkari perkara yang ghaib, bahkan tidak mempercayai adanya Alloh Pencipta mereka.
Sebab kesesatan kelompok ini, karena mereka menjadikan akal berada di atas segala-galanya, dan menjadikan akal tersebut sebagai sumber utama untuk menentukan yang benar dan yang salah, haqq dan batil.
Padahal, berapa banyak hal yang ghaib di muka bumi ini yang tidak dapat dijangkau oleh panca indra, tetapi diyakini keberadaannya oleh semua orang berakal. Misalnya udara yang sehari-hari kita hirup, tidak ada seorang pun yang mengingkari keberadaannya, karena dapat kita rasakan. Tetapi bagaimanakah wujudnya? Bukankah kita tidak dapat melihatnya?
Begitu juga kita meyakini adanya aliran listrik di kabel dimana pengaruhnya terlihat pada lampu pijar yang menyala. Namun, apakah kita melihat jalan atau rambatan arus listrik tersebut?
Bila demikian halnya, maka pendapat kaum materialistik, ateis, komunis dan para filosof tersebut di atas adalah batil, tidak bisa dipercaya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Alloh berfirman:
BACA JUGA : Pengaruh Iman Kepada yang Ghaib Dalam Kehidupan Seorang Muslim
“Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka. Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rosul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zhalim itu.” (QS. Yunus [10]: 39)
Kedua, para dajjal pendusta yang mengklaim diri mengetahui ilmu ghaib.
Mereka adalah orang-orang yang mengklaim diri bisa menerawang ilmu ghaib. Seperti mengetahui barang yang hilang, menerka-nerka ajal seseorang, menentukan rizki dan nasib seseorang, padahal itu semua termasuk kekhususan Alloh dan ilmu-Nya. Mereka biasanya mengaku sebagai dukun, orang pintar (gadungan), paranormal, ahli hikmah (palsu), atau istilah lainnya.
Alloh berfirman:
“Katakanlah: ‘Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Alloh’, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (QS. an-Naml [27]: 65)
Semoga Alloh menjadikan kita sebagai orang-orang yang beriman kepada yang ghaib dengan jalan yang benar, yaitu berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an dan Sunnah Rosululloh yang shahih. Dan semoga keimanan tersebut terlihat nyata dalam realita kehidupan kita semua. Amin....
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.