ARTIKEL
ISLAM
ISTRI SHALIHAH
MUSLIMAH
ISTRI SHOLIHAH ANUGERAH TERINDAH
Setiap suami pasti sangat mendambakan dan mengidam-idamkan istri yang dapat membahagiakan kehidupan, memberikan kesegaran dikala dahaga menghauskan tenggorokan, memberikan keluasan dikala kesempitan du-nia menyesakkan dada, serta memberikan kesejukan dikala panas dunia dan segala isinya mulai membakar.
Ia adalah istri sholihah yang menjadi anugerah terindah dari Alloh , istri cerdas yang hanya tunduk dan patuh kepada aturan-Nya, dan istri pilihan yang akan membawa kebahagiaan hingga menembus alam akherat setelah dengan optimalnya ia memberikan berbagai kebahagiaan dunia sebatas kemampuannya.
Keutamaan Istri Sholihah
Istri sholihah yang menjadi dambaan dan idaman bagi setiap lelaki sholih memiliki banyak keutamaan dan bera-gam kemuliaan bagi suaminya, baik dalam kehidupan du-nia, terlebih dalam kehidupan akherat keduanya kelak, di antaranya:
Istri sholihah adalah perhiasan dunia yang terindah.
Rosululloh bersabda:
(( الدُّنْيَا كُلُّهَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ))
“Dunia dan seisinya adalah perhiasan, dan perhiasan-nya yang paling indah adalah wanita sholihah.” (HR. Muslim)
Istri sholihah adalah perhiasan yang baik, perhiasan yang memberikan manfaat bukan yang membahayakan, dan perhiasan yang abadi bukan per-hiasan yang fana atau terputus wujud eksistensinya.
Istri sholihah adalah penyejuk mata dan penyenang hati suaminya.
Karena ia pandai menjaga kehormatan suaminya sehingga mampu membantunya untuk menutup pintu-pintu kejelek-an dan membuka pintu-pintu kebaikan, serta menutup pintu-pintu haram dan membuka pintu-pintu halal.
Alloh berfirman tentang hamba-hamba-Nya yang dikategorikan sebagai ‘ibādur Rahmān:
“Dan orang orang yang berkata: “Wahai Robb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Furqan [25]: 74) Istri sholihah merupakan kebahagiaan bagi suaminya di dunia, karena ia senantiasa mengajak kepada kebaikan, mencegah dari keburukan, memotivasi dalam ketaatan, dan mengingatkan dari kemaksiatan.
BACA JUGA : WAHAI MUSLIMAH, MARI BER IFFAH (Menjaga kesucian diri)
Beginilah kisah Ummu Sulaim ketika Abu Thalhah melamarnya, ia berkata: “Demi Alloh, tidaklah orang seperti-mu akan ditolak, wahai Abu Thalhah, akan tetapi kamu seorang kafir sedangkan saya adalah seorang Muslimah, maka masuk Islamlah, dan saya tidak akan meminta mahar kecuali keislamanmu.”. Maka Abu Thalhah masuk Islam karenanya dan terbukti baik keislamannya.
Ummu Sulaim juga selalu mengajak pada kesabaran, ketika ia berkata kepada suaminya pada waktu wafat anak-nya, “Wahai Abu Thalhah, seandainya ada orang yang meminjamkan satu barang untuk orang lain, apakah ia berhak mengambilnya kembali?”. Ia berkata: “Ya”, maka Ummu Sulaim berkata: “Sungguh Alloh telah mengambil anakmu, maka berharaplah pahala dari-Nya.”
Istri sholihah adalah kebaikan di dunia.
Alloh berfirman:
“Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Wahai Robb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. al-Baqarah [2]: 201)
Muhammad bin Ka’ab al-Quradhi berkata:
“Wanita sholihah adalah kebaikan di dunia, karena ia adalah kebaikan yang Alloh jadikan untuk suami, keba-ikan di rumah sehingga rumah menjadi baik dan kebaikan bagi anak-anaknya sehingga merekapun menjadi baik.”
Ia menjadi penyebab baiknya perkataan, perbuatan dan pergaulan. Bahkan ia adalah kebaikan di siang hari untuk suaminya, ketika ia mengingatkan kepada Alloh sehing-ga menjadi orang yang berdzikir, memotivasi bersedekah, memotivasi untuk berpuasa dan membangunkan suaminya di malam hari sehingga menunaikan shalat tahajjud. Jika suaminya tidak mau, maka ia percikkan air ke wajahnya dengan penuh kasih sayang.
Istri sholihah adalah ketenangan, kecintaan, dan kekasih bagi suaminya.
Alloh berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. ar-Rum [30]: 21)
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.