Hakekat Kesurupan
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, jin bisa masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini berdasarkan dalil al-Qur’an dan as-Sunnah. Di antara dalil tersebut adalah firman Alloh berikut:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS. al-Baqoroh [2]: 275)Ahlus Sunnah pun berpegang dengan hadits-hadits yang diriwayatkan dari Rosululloh yang menceritakan bahwa beliau mengeluarkan jin dari sebagian orang yang mengalami kesurupan. Abu Hasan al-Asy’ari mengatakan dalam maqalat Ahlus Sunnah wal Jama’ah bahwa jin masuk ke tubuh orang yang kesurupan. Ini adalah pendapat Imam Ahmad bin Hambal yang menjelaskan penolakannya terhadap pendapat yang disampaikan oleh anaknya, Abdulloh bin Ahmad ketika bertanya tentang orang yang mengingkari masuknya jin ke tubuh manusia. Imam Ahmad berkata: “Wahai anakku, mereka berbohong karena Rosululloh sendiri yang berbicara melalui lisan beliau.”
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibn Abbas menyebutkan bahwa Rosululloh mengeluarkan jin dari orang gila sehingga ia sembuh setelah jin keluar dari perutnya seperti anak anjing hitam.
Dalam fatwa Ibnu Taimiyah disebutkan tentang masalah kesurupan: “Keberadaan jin itu secara tegas disebutkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kesepakatan para ulama. Begitupula masuknya jin kedalam tubuh manusia telah ditegaskan berdasarkan kesepakatan para imam Ahlussunnah dan masalah ini termasuk masalah yang bisa dilihat dan diindra bagi siapa saja yang mau mencermatinya. Jin akan masuk pada tubuh orang yang dirasuki kemudian orang tersebut berbicara dan bahasa yang ia tidak megerti, bahkan tidak pernah mengetahuinyasama sekali. Terkadang ia memukul-mukul dengan keras. Seandainya pukulan tersebut mengenai unta, maka unta tersebut pasti mati, tetapi orang yang kesurupan itu tidak merasakan apapun.”
Mengobati Orang Yang Kesurupan
Mengobati orang yang kesurupan artinya sama dengan berurusan dengan jin yang merupakan penyebab utama dan langsung dari kesurupan. Dalam masalah ini harus diperhatikan dengan teliti dan mengetahui titik kelemahan dan titik kekuatan yang dimanfaatkan oleh jin agar orang yang mengalami kesurupan atau yang mengobatinya tidak terancam bahaya. Dalam mengobati kesurupan, kita harus mengikuti langkah-langkah berkesimanbungan sebagai berikut:
1. Kita harus meyakinkan terlebih dulu apakah ia benar-benar kesurupan atau terkena penyakit syaraf dan kejiwaaan.
2. Memanggil jin yang merasukinya dan mengajaknya berdialog. Memanggil jin dengan cara membaca ayat-ayat al-Qur’an di telinga kanan pasien seperti kami singgung sebelumnya, lalu kita cari tahu apa agamanya, jenis serta alasan mengapa ia sampai merasuki pasien.
3. Berusaha untuk menyakinkan jin bahwa perbuatanna menyakiti seseorang dan bahwa segala agama serta syari’at juga akal yang sehat tidak bolehkan hal itu. Kita memberitahukan bahwa ia harus keluar dari tubuh pasien. Jika ia keluar, maka ucapkanlah syukur kepada Alloh, tetapi jika menolak dan beralasan, seperti orang tersebut telah membunuh salah satu anaknya atau menyiramnya dengan air panas, atau menabraknya atau menyakiti dengan sebab lain, maka kita katakan kepadanya bahwa pasien melakukan hal itu tanpa sengaja karena ia tidak mengetahui keberadaanya. Jadi, yang benar ada di pihaknya karena dirinyalah (jin) yang menghalangi jalannya. Jika ia merasuki manusia karena rasa senang dan suka, maka katakan kepadanya bahwa apa yang ia lakukan kepada orang yang dicintai itu hukumnya haram. Kalau ia mengatakan bahwa ia ingin menikahinya, kita katakan pernikahan itu membutuhkan kesamaan (kufu), dan kerelaan dari dua belah pihak. Sedangkan memaksanya menikah, maka hukumnya adalah haram. Begitu pula kita beritahukan kepadaya bahwa mayoritas manusia telah bersepakat bahwa hubungan dua alam tersebut dibenci karena bisa membuka pintu fitnah dan kerasukan. Jika dengan semua itu, ia tidak bisa menerima, maka kita melangkah ke tindakan berikutnya.
BACA JUGA : KEMAMPUAN JIN DALAM BERUBAH BENTUK MENJADI APAPUN
4. Mengancamnya dengan memohon kecelakaan untuknya kepada Alloh . Kita katakan padanya bahwa Alloh tidak akan menzhalimi manusia, pasti akan berlaku adil, bahkan jika Alloh murka kepadanya, ia bisa sakit atau bahkan mati. Kemudian di akhirat kelak, ia masuk neraka karena kezhalimannya. Jika ia menerima, maka ucapkanlah syukur alhamdulillah. Jika tidak maka kita melangkah ke tahap berikutnya.
5. Kita mengancam akan memukulnya. Dalam hal ini, kita harus bertekad kuat, membuktikan kata-kata yang kita ucapkan, seperti kita membawa tongkat besar kemudian kita ucapkan kepadanya seraya kita paksa diriya untuk segera keluar. Kita katakan bahwa pukulan tersebut adalah pukulan yang menyakitkan tanpa ada belas kasihan, kita beri dua pilihan; yaitu keluar atau mati karena dipukul dengan keras. Kita tekankan kepadanya bahwa tidak ada gunanya berpura-pura, hanya ada satu piliha yaitu keluar dari tubuh orang yang kesurupan jika ia ingin selamat. Jia ia balik mengancam bahwa ia akan semakin menyakiti orang yang dirasukinya, maka kita harus lebih mengancamnya. Kita beritahukan padanya bahwa kita termasuk hamba-hamba Alloh yang tidak takut kepada siapapun selain kepada Alloh . Jika tidak, maka kita pindah ke langkah berikutnya.
6. Kita memukul orang yang kesurupan. Pada saat itulah, kita akan mendengar teriakan jin karena pukulan itu memang mengenai dirinya. Jin itu akan meminta tolong dan mulai menawar-nawar, tetapi kita harus mantap dan menguatkan tekad, kita minta kepadanya untuk segera melakukan apa yang kita minta kepadanya tanpa ada tawar-menawar. Biasanya ia akan menuruti karena kesakitan akibat dipukul, ia berusaha keluar, maka kita minta kepadanya agar keluar dari bagian tubuh tertentu agar orang yang kesurupan tidak tersakiti.
Ketika jin sudah keluar, kita akan melihat orang yang kesurupan tadi telah siuman, tetapi ia tidak tahu menahu soal pukulan. Keluarnya jin dari badan orang yang mengalami kesurupan akan semakin mudah ketika orang yang mengobatinya adalah orang yang bertakwa, kuat imannya, serta kuat tawakkalnya kepada Alloh . Pada kondisi tertentu -dan banyak terjadi- jin akan keluar dari tubuh korbannya hanya dengan mendengar nama orang yang akan mengobatinya. Jin tersebut akan keluar dan lari untuk menghindari pukulan orang tersebut karena ia mengetahui bahwa ia tidak mampu melawan orang-orang beriman dan shalih.
Ibnu Taimiyah berkata: “Apabila jin berbuat aniaya kepada manusia, maka sampaikanlah padanya tentang hukum Alloh dan Rosul-Nya, tentang perintah amar ma’ruf dan nahi mungkar, seperti yang dilakukan kepada manusia. Karena Alloh berfirman:
“Dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS. al-Isra’ [17]: 15)
Ibnu Taimiyyah menyebutkan bahwa seorang mukmin berkewajiban untuk membela dan menolong saudaranya yang teraniaya, termasuk mengobati saudaranya yang mengalami kesurupan.
Kekuatan Jin Melebihi Kekuatan Manusia
Jin memiliki kekuatan lebih dibandingkan manusia. Di antara mereka ada yang mampu mendatangkan benda-benda berat dari tempat yang jauh dalam waktu yang singkat, seperti ‘ifrith yang mampu mendatangkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke Baitul Maqdis dalam waktu yang singkat yaitu sebelum dia berdiri dari tempat duduknya, padahal perjalanan normal bolak-balik antara negri Saba dan negeri Syam membutuhkan waktu selama empat bulan.
Alloh berfirman:
“Berkata ‘Ifrith (yang cerdik) dari golongan jin: ‘Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.” (QS. an-Naml [27]: 39)
Semoga keimanan kita terhadap yang ghaib semakin tebal, kuat dan tegar. Amin....
BACA JUGA : BERAPAKAH UMUR JIN ?
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.