SAKARATUL MAUT
SUDAHKAH ANDA MENGINGAT KEMATIAN ?
Mengingat Kematian
Mengingat mati merupakan obat mujarab untuk melembutkan hati dan menghancurkan keserakahan terhadap dunia. Oleh karena itu, Rosululloh mendorong umatnya untuk banyak mengingatnya.
Beliau bersabda:
(( أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ))
“Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian).” (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i)
Seyogyanya setiap muslim yang sehat maupun yang sedang sakit untuk mengingat mati dengan hati dan lisannya, serta memperbanyak mengingatnya hingga seakan-akan kematian di depan matanya. Karena dengan itu semua akan menghalangi dan menghentikan seseorang dari berbuat maksiat serta dapat mendorong untuk beramal kebajikan.
Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridho dengan kenikmatan yang Alloh berikan padanya dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, yang merasa tidak akan merasakan kesulitan, kepayahan, dan kesakitan saat detik-detik kematian. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati yang membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Wahai anak Adam, apakah engkau mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?
Seandainya kita mau memperhatikan sabda Rosululloh, sungguh ucapannya singkat dan ringkas, “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” Namun padanya terkumpul peringatan yang sangat mengena sebagai nasihat, orang yang benar-benar mengingat mati akan merasa tiada artinya kelezatan dunia yang sedang dihadapinya, yang mana hal ini akan menghalanginya untuk berangan-angan meraih dunia di masa mendatang. Sebaliknya, ia akan bersikap zuhud terhadap dunia.
Kematian Siap Menjemput Kita
Manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia ini tidaklah hidup untuk selamanya. Akan datang masa dimana mereka berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar dan lari darinya. Meskipun ia berada dalam istana yang kokoh, memiliki tubuh kuat lagi perkasa, memiliki berbagai kedudukan penting di dunia yang fana dan memiliki segudang harta benda yang akan dijadikan sebagai tebusan bagi dirinya.
Alloh berfirman:
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati dan Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” (QS. al-Anbiya’ [21]: 35)Alloh berfirman:
“Di mana saja kalian berada, kematian akan menjumpai kalian, kendatipun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh?” (QS. an-Nisa’ [4]: 78)Kematian pasti akan menyapa siapa saja, baik ia seorang yang sholih atau durhaka, seorang yang turun ke medan perang ataupun duduk diam di dalam rumahnya, seorang yang menginginkan negeri akhirat yang kekal ataupun dunia yang fana, seorang yang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan, seorang yang masih berusia muda atau pun yang sudah usia tua renta, seorang yang kaya raya atau miskin tiada guna, seorang pejabat negara atau rakyat jelata, seorang pria atau wanita.
Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya. Ketika kematian telah datang, tidak ada seorangpun yang dapat mengelak dan menundanya.
Alloh berfirman:
“Maka apabila telah tiba ajalnya (kematian) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (QS. an-Nahl [16]: 61)
Alloh berfirman:
“Dan Alloh sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Alloh Maha Mengenal apa yang kalian kerjakan.” (QS. al-Munafiqun [63]: 11)
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.