BEGINI DAHSYATNYA HARI KIAMAT


Al-Qur’an memberitakan kejadian-kejadian mengerikan pada hari kiamat yang mencengangkan, membelalakkan mata, menggetarkan jiwa, dan mengguncang hati manusia.

Hari kiamat adalah hari yang sangat menakutkan dan mengerikan yang tiada bandingannya. Kengerian pada hari itu ditunjukkan oleh berbagai kejadian dan kedahsyatan luar biasa. Keterkejutan dan kepanikan melanda semua manusia pada hari itu. 

Di hari itu, wanita yang menyusui anaknya lalai dari anak yang disusuinya, wanita yang sedang hamil menjadi gugur kandungannya, dan keadaan manusia seperti orang mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. 

Alloh   berfirman:
“Hai manusia, bertakwalah kepada Robb kalian; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Alloh itu sangat kerasnya.” (QS. al-Hajj [22] : 1-2)

Di hari itu, karena begitu ngeri, mata orang-orang yang lalim terbelalak; karena begitu terkejut, mata mereka tidak berkedip, tidak menoleh ke arah kanan dan ke kiri; karena begitu takut, hati mereka menjadi hampa, tidak ingat dan tidak memikirkan apa pun. 

Alloh   berfirman:
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Alloh lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzolim. Sesungguhnya Alloh memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.” (QS. Ibrohim [14]: 42-43).

Karena begitu mengerikannya hari itu, hati orang-orang lalim naik ke tenggorokan mereka, tidak keluar dan tidak diam di tempatnya akibat menahan kesedihannya.

Alloh   berfirman:
“Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan.” (QS. Mu’min [40]: 18)

Di hari itu, setiap orang mengurus dirinya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain, bahkan ia lari dari orang-orang yang dicintainya, lari dari saudaranya, ibunya, ayahnya, istrinya, dan anak-anaknya, sebagaimana dinyatakan dalam firman Alloh  :

“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua). Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. ‘Abasa [80]: 33)

Di antara yang terbesar dari kejadian-kejadian mengerikan itu ialah kehancuran alam secara menyeluruh, yang menimpa bumi beserta gunung-gunungnya dan langit beserta bintang-bintang, matahari, dan bulannya.

Saudaraku, dengan perpanjangannya jauh menghunjam jauh ke dalam maupun ke atas permukaan bumi, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi yang berbeda, layaknya pasak. Kerak bumi terdiri atas lempengan-lempengan yang senantiasa bergerak. Fungsi dari pasak gunung ini mencegah guncangan dengan cara memancangkan kerak bumi yang memiliki struktur mudah bergerak.

Di hari itu, gunung-gunung berguncang menjadi tumpukan pasir yang beterbangan atau bagaikan bulu yang beterbangan.

Alloh   berfirman:
“Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan.” (QS. al-Muzammil [73]:14)

Alloh   berfirman:
“Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang beterbangan).” (QS. al-Ma’arij [70]: 9)

Di hari itu, bumi berguncang dengan guncangan sangat dahsyat dan bertutut-turut. Keadaan bumi terbelah-belah menjadi sangat mengerikan. Bumi pun diratakan dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya.

Alloh   berfirman:
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan (yang dahsyat).” (QS. al-Zalzalah [99]: 1)

Alloh   berfirman:
“Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi diguncangkan berturut-turut.” (QS. al-Fajr [89]: 21)

Alloh   berfirman:
“(Yaitu) pada hari bumi terbelah-belah menampakkan mereka (lalu mereka ke luar) dengan cepat.” (QS. Qof [50]: 44)

Alloh   berfirman:
“Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Robbnya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (QS. al-Insyiqoq [84]: 1-4)

Saudaraku, langit biru yang begitu indah nan menawan yang dengan memandangnya hati kita akan menjadi lapang dan riang, pada hari itu mengalami peristiwa yang sangat menggemparkan.

Hari itu, langit menjadi pecah belah mengeluarkan kabut putih dan menjadi seperti luluhan perak.

Alloh   berfirman:.
“Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.” (QS. al-Furqon [25]: 25)
Alloh   berfirman:

“Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak.” (QS. al-Ma’arij [70]: 8)
Saudaraku, matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.

Hari itu, matahari sebagai sumber energi kehidupan manusia digulung dan dimusnahkan, bintang-bintang sebagai hiasan di langit jatuh berserakan, lautan yang menutupi sebagian besar bumi kita diluapkan dan ditumpahkan, serta  kuburan-kuburan dibongkar.

Alloh   berfirman:
“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan) dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dijadikan meluap.” (QS. at-Takwir [81]: 1-7)
       Alloh   berfirman:

“Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.” (QS. al-Infithor [82]: 1-5)

1 komentar:

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.