MAKNA SYAFAAT DAN FUNGSINYA DI HARI KIAMAT KELAK, kamu harus tahu

Di antara hal penting yang seyogyanya kita ketahui adalah syafa’at. Syafa’at bagi manusia  merupakan harapan untuk menyelamatkan diri dari sekian tahapan yang dilalui oleh manusia pada hari kiamat, termasuk di dalamnya adalah adzab Alloh yang sangat pedih. 

Di antara keadaan yang paling berat bagi manusia adalah berdiri di padang mahsyar. Ketika itu manusia menunggu masa yang begitu lama. Matahari didekatkan sejarak satu mil. Oleh karena itu, mereka tenggelam dengan peluh hingga pada daun telinga dan mulutnya. Manusia merasakan siksaan dan kepedihan yang sangat. Mereka mengalami kebingungan dan kesedihan yang mendalam. Pada waktu itu manusia membutuhkan syafa’at (pertolongan) agar mereka segera diputuskan perkaranya, yaitu segera dihisab amal kebaikan dan keburukan mereka.

Kita ketahui di dalam hadits-hadits shohih bahwa ketika manusia mendatangi Adam   agar berkenan memberikan syafa’at buat mereka agar disegerakan perhitungan amal untuk menyudahi keadaan mereka di padang mahsyar yang sangat menyiksa. Nabi Adam menunjukkan mereka kepada Nabi Nuh  , dan seterusnya secara bergantian dengan menunjukkan kepada nabi-nabi sesudahnya hingga kepada Nabi Muhammad  . Maka beliau mendatangi Robb-nya, maka Dia pun memperkenankan kepada beliau untuk memberikan syafa’at. Akhirnya disegerakanlah pemberian keputusan di antara seluruh makhluk.

Di dalam hadits-hadits tentang masalah syafa’at, dapat disimpulkan beberapa macam syafa’at yang terjadi pada hari kiamat yang khusus diberikan kepada Rosululloh;

Pertama dan kedua; syafa’at Rosululloh   bagi orang-orang yang kebaikan dan keburukannya seimbang agar mereka masuk surga, dan syafa’at beliau bagi orang-orang lainnya yang telah diperintahkan ke neraka agar mereka tidak masuk neraka.

Ketiga: syafa’at Rosululloh   dalam mengangkat derajat orang yang masuk surga di atas perolehan pahala mereka.

Keempat: syafa’at Rosululloh   untuk orang-orang yang masuk surga tanpa hisab. Bukti ini dapat dilihat pada hadits Ukasyah bin Mihshon   bahwa Rosululloh   mendoakannya agar Alloh   menjadikannya termasuk 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab.

Kelima: syafa’at Rosululloh   dalam meringankan adzab pamannya.
Keenam: syafa’at Rosululloh   dalam mengizinkan orang-orang yang beriman masuk surga.

Syafa’at untuk orang-orang yang berdosa tidak hanya dari Rosululloh  . Para nabi lain, para syuhada, dan para ulama pun memberikan syafa’at. Terkadang seorang pun mendapat syafa’at dari amal perbuatannya. Namun, Rosululloh   memiliki bagian yang paling banyak.

Namun ingat, bukan berarti kita meremehkan maksiat lantaran adanya syafa’at karena syafa’at yang diberikan nabi kepada pelaku maksiat tidaklah sama dengan syafa’at yang diberikan kepada ahli iman. Syafa’at bagi pelaku maksiat hanyalah untuk meringankan beban yang ia rasakan. Sedang syafa’at yang diberikan kepada mereka yang beriman untuk masuk ke surga, atau dinaikkannya derajat mereka di surga hingga lebih tinggi dari selainnya.

Kemudian, satu hal yang tidak boleh dilupakan, bahwa syafa’at itu akan bermanfaat jika yang akan mendapatkan syafa’at tersebut adalah ahli imam, tidak pernah berbuat syirik atau bid’ah yang mengeluarkan dari millah. Yang kedua bahwa Alloh memberi izin kepada pemilik syafa’at tersebut untuk memberikan syafa’atnya.

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.