Detik-Detik Sakaratul Maut


Detik-Detik Sakaratul Maut 

Saat seorang hamba akan berpisah dari kehidupan dunia yang fana dan memasuki alam keabadian di akhirat, ia akan mengalami saat-saat kritis yang sangat menyakitkan dan memedihkan. Rasa sakit pada masa itu melebihi seluruh rasa sakit yang pernah ia alami sebelumnya. Bahkan, tak seorang pun sanggup menahan kepedihannya, sehingga sulit diungkapkan dengan kata-kata, di tulis dengan pena, dan dilukiskan dengan akal pikiran manusia. Kondisi ini sering disebut dengan istilah sakaratul maut.

Imam Ar-Roghib Al-Asfahani   dan para ulama menjelaskan bahwa istilah sakaratul maut diambil dari kata dasar sakara, yang berarti mabuk atau kehilangan akal. Dalam bahasa Arab, kata sakara paling banyak digunakan untuk makna ‘mabuk karena meminum minuman keras’. Terkadang juga digunakan dengan makna marah, rindu berat, mengantuk, rasa sakit, dan pingsan karena beratnya rasa sakit.

Namun makna yang tepat dengan sakaratul maut adalah pingsan karena beratnya rasa sakit. Karena seorang hamba akan menjalani detik-detik menegangkan saat nyawa akan dikeluarkan oleh malaikat maut dari jasadnya dan juga pada saat itu orang yang mengalaminya akan berada dalam keadaan setengah sadar dan setengah pingsan. 

Kondisi sakaratul maut seperti inilah yang diinginkan oleh manusia siapa pun juga untuk senantiasa bisa lari dan menghindar darinya. Meskipun, pada hakikatnya mereka tidak bisa lari ataupun mencegahnya saat sakaratul maut tiba di hadapan mereka.
Alloh   berfirman:

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (QS. Qof [50]: 19)

Alloh   Yang Maha Pengasih telah memberitahukan kepada para hamba-Nya sebagian gambaran sakaratul maut yang akan dirasakan oleh setiap orang, sebagaimana firman-Nya:

 “Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan. Padahal kalian ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kalian, tetapi kalian tidak melihat.  Maka mengapa jika kalian tidak dikuasai (oleh Alloh)? Kalian tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kalian adalah orang-orang yang benar?” (QS. al-Waqi’ah [56]: 83-87)

Alloh    berfirman, ‘Maka ketika nyawa sampai di tenggorokan’, hal itu terjadi tatkala sudah dekat waktu dicabutnya. ‘Padahal kalian ketika itu melihat’, dan menyaksikan apa yang dia rasakan karena sakaratul maut itu. ‘Sedangkan Kami (para malaikat) lebih dekat terhadapnya (orang yang akan meninggal tersebut) daripada kalian, tetapi kalian tidak melihat mereka’ (para malaikat). Maka Alloh   menyatakan: “Bila kalian tidak menginginkannya, kenapa kalian tidak mengembalikan ruh itu tatkala sudah sampai di tenggorokan dan menempatkannya (kembali) di dalam jasadnya?” 
Alloh   berfirman:

“Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan?” Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia). Dan bertautanlah betis (kiri) dan betis (kanan). Kepada Robbmulah pada hari itu kamu dihalau.” (QS. al-Qiyamah [75]: 26-30)

Ini adalah berita dari Alloh    tentang keadaan orang yang sekarat dan tentang apa yang dia rasakan berupa ketakutan serta rasa sakit yang dahsyat (mudah-mudahan Alloh   meneguhkan kita dengan ucapan yang teguh, yaitu kalimat tauhid di dunia dan akhirat). Alloh   mengabarkan bahwasanya ruh akan dicabut dari jasadnya, hingga tatkala sampai di tenggorokan, dia meminta tabib yang bisa mengobatinya. Siapa yang bisa meruqyah? Kemudian, keadaan yang dahsyat dan takut tersebut disusul oleh keadaan yang lebih dahsyat dan lebih menakutkan lagi (kecuali bagi orang yang dirahmati Alloh   ), yaitu kedua betisnya bertautan, lalu meninggal dunia. Kemudian dibungkus dengan kain kafan (setelah dimandikan). Dan akhirnya mulailah manusia mempersiapkan penguburan jasadnya, sedangkan para malaikat mempersiapkan ruhnya untuk dibawa ke langit.

Wahai hamba Alloh  , bayangkanlah saat-saat sakaratul maut mendatangimu. Ayahmu yang penuh cinta berdiri di sisimu. Ibumu yang penuh kasih juga hadir. Demikian pula anak-anakmu yang besar maupun yang kecil, semua ada di sekitarmu. Mereka memandangimu dengan pandangan kasih sayang dan penuh kasihan. Air mata mereka tak henti mengalir membasahi wajah-wajah mereka. Hati mereka pun berselimut duka. Mereka semua berharap dan berangan-angan, andai engkau bisa tetap tinggal bersama mereka. Namun alangkah jauh dan mustahil ada seorang makhluk yang dapat menambah umurmu atau mengembalikan ruhmu. Sesungguhnya Dzat yang memberi kehidupan kepadamu, Dia jugalah yang mencabut kehidupan tersebut. Milik-Nya lah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan. Dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ajal yang telah ditentukan.

Wahai hamba Alloh  , sungguh inilah kondisi yang sangat kritis dan menyakitkan. Pada saat itu godaan setan mencapai puncaknya. Dengan segenap kekuatannya ia akan mencurahkan seluruh kemampuannya untuk menjerumuskan manusia agar tersesat dari jalan Alloh, lalu mati di atas kekafiran, kemunafikan, atau kemaksiatan.
Rosululloh   telah bersabda:

 (( إِنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَىْءٍ مِنْ شَأْنِهِ حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ طَعَامِهِ فَإِذَا سَقَطَتْ مِنْ أَحَدِكُمُ اللُّقْمَةُ فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى ثُمَّ لْيَأْكُلْهَا وَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ فَإِذَا فَرَغَ فَلْيَلْعَقْ أَصَابِعَهُ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى فِى أَىِّ طَعَامِهِ تَكُونُ الْبَرَكَةُ ))
“Sesungguhnya setan selalu mendatangi salah seorang di antara kalian dalam setiap keadannya, hingga saat ia makan. Maka, apabila makanan salah satu diantara kalian jatuh, maka hendaklah ia bersihkan kotoran yang menempel padanya lalu memakanannya, dan hendaklah ia tidak membiarkannya dimakan oleh setan. Dan apabila ia telah menyelesaikan makannya, hendaklah ia menjilati jari-jarinya, karena ia tidak mengetahui pada bagian manakah dari makanannya yang mengandung berkah.” (HR. Muslim)


HALAMAN SELANJUTNYA :
PERJALANAN RUH SETELAH MATI

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.