5 BAHAYA JIKA ANDA SERING BERDUSTA / BERBOHONG


Bahaya Dusta
Dusta merupakan sifat tercela yang karenanya menjadi sebab ditolaknya perkataan seseorang. Begitu juga kepercayan akan hilang jika seseorang senantiasa berdusta dalam hidupnya. Dusta juga merupakan bentuk kebusukan jiwa dan harga diri yang hina. Kedustaan menjadikan sesuatu yang jauh terasa dekat dan yang dekat terasa jauh. Bahkan seribu kebohongan bisa disulap seolah menjadi kebenaran dengan polesan kedustaan yang direncanakan dan diulang-ulang.

Dusta adalah penyakit kronis dan sangat berbahaya. Dusta juga merupakan salah satu cabang dari kekufuran. Adapun di antara bahaya dusta adalah sebagai berikut,

1.Merupakan Dosa Besar.
Dalam kitab “al-Kabair (dosa–dosa besar)”, Imam adz-Dzahabi   menyebutkan bahwa salah satu dosa besar adalah dusta.
Alloh   berfirman,
“ … Sesungguhnya Alloh tidak memberi hidayah kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.” (QS. al-Mu’min [40]: 28)

Dan dalam sebuah hadits Rosululloh   juga bersabda tentang bahaya dusta,
 ))وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُشَرْشَرُ شِدْقُهُ إِلَى قَفَاهُ وَمَنْخِرُهُ إِلَى قَفَاهُ وَعَيْنُهُ إِلَى قَفَاهُ فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ فَيَكْذِبُ الْكَذْبَةَ تَبْلُغُ الْآفَاقَ(( 
“Dan adapun laki-laki yang engkau lihat disobek tulang rahangnya hingga ujungnya, lalu dari hidungnya hingga ke ujungnya, lalu matanya hingga ujungnya, maka dia adalah seorang yang keluar di pagi hari dari rumahnya lalu menyebarkan dusta hingga memenuhi cakrawala.” (HR. al-Bukhori)

2.Merupakan Sebab Masuk ke Neraka.
Dusta merupakan mata rantai dosa yang ujungnya adalah neraka. Tidaklah seseorang berdusta kecuali akan menyeretnya kepada kejahatan dan dosa setelahnya. Dan itulah buah dari dosa; tidak lain akan melahirkan dosa setelahnya. Dalil yang menunjukkan bahwa dusta menyeret pelakunya ke dalam neraka adalah hadits Nabi   yang diriwayatkan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq  .
Rosululloh   bersabda,

“Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka.” (HR. Ibnu Hibban)

3.Orang yang Gemar Berdusta Dicatat Di Sisi Alloh   Sebagai Pendusta.
Alangkah buruknya para pendusta itu. Selain di dunia ia dicap sebagai pembohong yang ditolak perkataan dan persaksiannya, di akhirat Alloh   pun mencatat dia sebagai tukang dusta. Sungguh tidak ada yang lebih menyedihkan ketika Robb yang Maha Adil dan Bijaksana telah mem-blacklist nama dia dan dimasukkan ke dalam daftar hitam para tukang dusta.
Rosululloh   bersabda:
 ))وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا(( 
“Seseorang akan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Alloh sebagai pendusta.” (HR. al-Bukhori dan Muslim)

4.Salah Satu Sifat Orang yang Tidak Beriman dengan Ayat-Ayat Alloh  .
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kedustaan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Alloh, dan mereka itu adalah orang-orang pendusta.” (QS. an-Nahl [16]: 105) 

Yaitu mereka orang-orang yang kafir dan musyrik yang selalu mendustakan Alloh   dan RosulNya  . Dan mereka itulah sebenarnya para pendusta yang akan dimasukkan di dalam neraka yang panas membara.

5.Salah Satu Tanda Orang Munafik.
 ))آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ(( 
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. Jika berbicara maka ia berdusta, dan jika berjanji maka dia mengingkari, dan apabila dipercaya maka ia berkhianat.” (HR. al-Bukhori)
Sebenarnya banyak sekali tanda–tanda dari kaum munafik namun yang paling banyak dan sering dilakukan adalah tiga hal tersebut. Kita berlindung kepada Alloh   agar dijauhkan dari hal tersebut.

Mutiara Salaf Tentang BuruknyaDusta

‘Ali   berkata, “Kesalahan terbesar di sisi Alloh   adalah lisan yang gemar berdusta. Dan seburuk–buruk penyesalan adalah penyesalan di hari kiamat.”
Harun bin Riab   berkata, “Menjelang kematiannya, ‘Abdulloh bin ‘Amr   mengatakan, ‘Dahulu, ada seorang lelaki Quraisy meminang putriku, dan aku waktu itu pernah menyampaikan sesuatu yang menyerupai janji. Demi Alloh, aku tidak akan meninggal dunia dengan membawa sepertiga sifat kemunafikan. Saksikanlah oleh kalian aku telah menikahkan putriku dengannya’.”

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz   pernah berbicara dengan al-Walid bin ‘Abdul Malik   mengenai suatu hal. Lalu ia berkata kepadanya, “Kau telah berdusta, aku tidak pernah lagi berdusta sejak aku mengetahui bahwa kebohongan itu memburukkan pelakunya.”

Imam al-Mawardi   dalam kitabnya, Adabu ad dunya wa ad diin berkata: “Adapun dusta adalah pokok pangkal segala kejelekan, merupakan asal dari sifat tercela karena jeleknya akibatnya, serta buruk hasilnya. Karena hal itu melahirkan adu domba. Dan adu domba melahirkan kebencian, dan kebencian akan berubah menjadi permusuhan. Dan tidak ada dalam permusuhan tersebut rasa aman dan tenang. Oleh karena itu dikatakan, ‘Barang siapa sedikit jujurnya maka sedikit pula temen gaulnya’.” 
Berkata Imam Hasan al-Bashri  :

) اَلْكَذِبُ جَمَاعُ النِفَاقِ ( 
“Dusta itu pokok pangkal dari kenifakan.” 
Suatu hari Kholifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz   menulis kepada salah satu stafnya,
“Janganlah kamu meminta tolong kepada pendusta, sebab apabila engkau taati para pendusta maka engkau akan celaka.”

Demikianlah nasihat para ulama salaf yang patut diperhatikan oleh setap Muslim yang menginginkan keselamatan bagi dunia dan agamanya.

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.