MAKALAH NIH
RAHASIA KEMAJUAN BARAT, SAINS DAN TEKNOLOGI
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi dalam segala
seginya merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan untuk mengungkap segala aspek
kehidupan manusia ataupun alam semesta. Maka biasa pula disebut ilmu dan teknologi (science and
technology). Segala sesuatu yang tak diketahui wujudnya bisa dijadikan
sesuatu yang diketahui. Itulah makna tekhnologi, yaitu memunculkan, membuat
diketahui, melakukan penampakan bagi sesuatu yang tersembunyi (revealing,
bringing forth which is hidden or something unknown to us).
Sains adalah aktifias
pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang dimotivasi oleh rasa ingin
tahu tentang dunia sekitar mereka dan keinginan. untuk memahami alam tersebut,
serta keingian memanipulasi alam dalam rangka meluaskan keinginan atau
kebutuhannya. Sedangkan teknologi merupakan suatu konsep yang luas dan
mempunyai lebih dari satu aspek. Sains dan teknologi sekanrang tidaklah bisa
lepas dari kehidupan kita. Dalam sejarahnya sains telah ada sejak zaman Yunani
kuno, tepatnya pada zaman Plato, Aristoteles dan juga Socrates. Akan tetapi,
kemajuan dunia barat saat ini dalam pengetahuan akan IPTEK tak lepas dari
peranan para ilmuwan Islam yang ada pada abad pertengahan.
Rasanya hampir setiap
individu mempunyai kesadaran bahwa teknologi barat itu memang jauh lebih unggul
dibandingkan dengan yang lainnya. Dan salah satu fungsi utama dari sains dan
teknologi adalah untuk mempermudah kehidupan manusia. Akan tetapi, dalam
pengaplikasiannyadi dalam kehidupan manusia banyak terjadi penyimpangan dan
penyelewengan di dalamnya. Padahal antara sains dan teknologi terdapat
keterkaitan yang erat kepada kelangsungan kehidupan manusia di dunia. Banyaknya
tindak penyalahgunaan dikarenakan semakin bertambahnya jumlah kebutuhan manusia
yang mesti dipenui membuat para ahli menggunakanya untuk kepentingan dan tujuan
tertentu
Namun disamping itu ada
manfaat yang sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan dan hikmah.
Akan tetapi, teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran, bahkan
malapetaka.Maka terjadilah dehumanisasi (mengasingkan manusia dari
dirinya sendiri sebagai makhluk berpikir kreatif).
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian sains dan tekhnologi ?
2. Bagaimana hubungan antara sains dan tekhnologi ?
3. Apa Pengaruh revolusi industri terhadap kemajuan tekhnologi barat?
4. Apa faktor yang melatarbelakangi kemajuan tekhnologi barat ?
5. Apa dampak kemajuan tekhnologi barat ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hakikat sains dan tekhnologi.
2. Untuk mengetahui hubungan antara sains dan tekhnologi.
3. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi kemajuan tekhnologi barat.
4. Untuk mengetahui sejarah revolusi industri dan pengaruhnya
sebagai tonggak terhadap awal mula kemajuan tekhnologi barat.
5. Untuk mengetahui dampak kemajuan tekhnologi barat dalam keberlangsungan
hidup manusia.
D. Kerangka Pemikiran
Yang menjadi kerangka
pemikiran dalam penyusunan makalah ini adalah pentingnya suatu masyarakat,
dalam hal ini kaum muslimin untuk mengetahui apa faktor yang melatarbelakangi
kemajuan tekhnologi barat lebih maju pesat dibandingkan tekhnologi yang
lainnya. Padahal pada hakikatnya kaum musliminlah yang pertama kali mengenalkan
kepada dunia tentang tekhnologi. Namun dikarenakan beberapa faktor, kaum muslimin menjadi lemah dan mudah dipecah-belah oleh
orang-orang kafir. Dan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi,
untuk memajukan kaum muslimin dan hal sains dan tekhnologi.
E.
Sistematika
Penyusunan
Dalam penyusunan Makalah ini dibagi ke dalam tiga bab, yang masing-masing
bab mendeskripsikan secara spesifik tema yang dibahas, yang diawali dari bab
pendahuluan dan berakhir pada suatu kesimpulan. Semua
bab tersebut secara sistematik adalah:
Bab pertama adalah Pendahuluan
yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.
Bab kedua membahas tentang landasan teoritis sains dan tekhnologi secara
umum, dan hal-hal yang tercakup dalam kemajuan sains dan tekhnologi barat
seperti pengertian sains dan tekhnologi, hubungan antara sains dan tekhnologi, faktor
yang melatarbelakangi kemajuan sains dan tekhnologi barat, pengaruh revolusi industri terhadap kemajuan tekhnologi barat dan dampak dari
kemajuan tekhnologi barat terhadap kehidupan umat manusia.
Bab ketiga merupakan bab terakhir yang merupakan kesimpulan dari penelitian ini serta
rekomendasi atau saran-saran yang disampaikan penyusun.
BAB II
LANDASAN TEORITIS TENTANG PENGERTIAN SAINS DANTEKHNOLOGI
A.
Pengertian Sains dan Tekhnologi
Penggunaan istilah 'tekhnologi' (bahasa
Inggris: technology) telah berubah secara signifikan
lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20. Istilah ini tidaklah lazim
dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni berguna. Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).Istilah technology mulai menonjol pada
abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi
Industri Kedua. Pengertian technology
berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai
oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik
dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena
kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology. Pada
dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian'
seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.
Pada tahun 1937,
seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all
tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing,
communicating and transporting devices and the skills by which we produce and
use them ("Teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan,
pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan
kita menghasilkan semua itu").
Definisi yang diajukan
Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus
ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi
teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan
insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi
menolak definisi ini.Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari
para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology
ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies
of the self atau teknologi diri.
Kamus-kamus dan para
sarjana pun telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical
application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis
pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given
by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh
terapan praktis pengetahuan).
Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of
Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the
way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di
sekitaran sini). Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu
lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk tekhnologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya tekhnologi secara keseluruhan.
Bernard Stiegler, dalam Technics and
Time, 1, mendefinisikan technology
dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life
(pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized
inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).
Secara umum, tekhnologi dapat
didefinisikan sebagai entitas benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu
melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan
ini, tekhnologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal,
dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat
lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi tekhnologi ini.
Kata "Tekhnologi" juga
digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah
keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan
sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan
masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode
teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika
dipadukan dengan istilah lain, seperti "tekhnologi medis" atau
"tekhnologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan
perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Tekhnologi state-of-the-art"
(teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada tekhnologi tinggi yang
tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Tekhnologi dapat dipandang
sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.Selain itu, teknologi
adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk manfaat kehidupan
seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi
komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai
hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru, bangkitnya budayadunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.Tidak semua tekhnologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; tekhnologi dapat juga
membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti
rudal dan roket. Sebagai suatu
kegiatan budaya, tekhnologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
Sedangkan sains (ilmu) dapat
di pandang sebagai produk, proses dan paradigma etika sikap atau nilai. Sebagai
produk, sains adalah semua pengetahuan yang telah diketahui dan disepakati oleh
sebagian besar masyarakat ilmiah.Sebagai proses, sains adalah kegiatan sosial
untuk memahami alam dengan paradigma etika.
Menurut Marton sains (ilmu) berpegang pada 4
kaidah ilmiah, yaitu :
1. Universalisme : ilmu
tidak tergantung pada perbedaan ras,
warnakulit dan keyakinan.
2. Komunisme : ilmu
merupakan milik umum.
3. Disinterestedness : tidak memihak, melainkan apa
adanya.
4. Skeptisisme : tidak
begitu saja menerima kebenaran
sebelum bukti Empiris.
B.
Hubungan
Antara Sains dan Tekhnologi
Hubungan antara sains dan teknologi semakin lama semakin
mengalami perkembangan dan keterkaitan yang sangat. Teknologi dapat dilaksanakan dengan
kaidah-kaidah empirik dan keterampilan yang dikumpulkan dari pengalaman.
Teknologi dapat berdiri sendiri lepas dari sains, ini berlangsung menjelang
zaman revolusi industri (1760-1830). Misalnya, pembuatan jalan raya, pembuatan
kapal, cara bercocok tanam, pembuatan tapai, atau anggur dan sebagainya, yang
dilakukan dengan proses yang baik, tanpa mengetahui dasar teorinya.
Perkembangan dalam tahapan ini telah menghasilkan revolusi dalam bidang
pertanian, industri, kedokteran, dsb.
Namun perkembangan selanjutnya dizaman yang mulai modern, sains mendahului
perkembangan teknologi. Misalnya, penggambaran sifat mesin secara termodinamika
telah dilakukan Slanius dan Kelvin, yang kurang lebih sekitar 75 tahun setelah
penemuan mesin uap oleh James Watt. Juga pemanfaatan gelombang elektromagnetik
dalam teknologi komunikasi. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang
menghasilkan permasalahan yang pemecahannya memerlukan pendekatan ilmiah atau
metode ilmiah yang merupakan salah satu ciri dari sains. Dengan kata lain sains
mendorong berkembangnya teknologi.
Konsep sains yang bersifat klasik mempelajari materi dengan ukuran besar
(makro), seprti konsep mekanik, termodinamika, listrik, dsb. Sehingga berlaku
mekanika Newton atau mekanikaklasik. Sedangakan sains modern mempelajari materi
menggunakan teori kuantum dengan ukuran mikro, seperti teori atom, molekul zat,
ikatan kimia, pengetahuan material dsb. Maka dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan teknologi. Tanpasainsteknologi
tidak akan mungkin berkembang, sebab teknologi merupakan penerapan dari ilmu (sains). Tanpa mengetahui berbagai teori yang telah dinyatakan, maka tidak akan terjadi
penciptaan sesuatu oleh manusia.
C.
Faktor Sejarah yang paling Monumental Dalam Perkembangan Tekhnologi Barat
a.
Perang Salib dan Akulturasi
Budaya Timur-Barat
Sesungguhnya perang Salib telah mempengaruhi perjalanan sejarah Eropa dan
peradabannya, sehingga melemahkan sistem perekonomian mereka sendiri yang
merupakan dasar kehidupan sosial dan ekonomi Eropa. Namun demikian, kehadiran
mereka di negeri Arab (Islam) telah menjadikan sistem perekonomian mereka
semakin maju, hubungan negeri Timur dan Barat semakin meningkat, dan sarana
transportasi darat serta laut semakin semarak. Perang Salib, di samping
merupakan pertempuran militer, juga merupakan pertemuan peradaban antara dunia
Islam dengan dunia Eropa yang Kristen, sehingga peradaban Islam tersebar ke
berbagai penjuru negeri Eropa.
Orang-orang Eropa banyak belajar dari kaum Muslimin tentang cara bercocok
tanam, berdagang, dan berindustri, sebagaimana juga mereka telah terpengaruh
oleh ilmu pengetahuan dan moral kaum Muslimin. Dalam hal ini, Horinzo
(Sejarawan terkemuka) mengatakan, “Pasukan Salib keluar dari negerinya adalah
untuk memerangi kaum Muslimin, namun ketika sampai ditujuan, mereka
mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan dari kaum Muslimin. Para
tentara Salib tercengang ketika melihat kaum Muslimin menolak aspek teologi
mereka yang bersandar pada keduniaan. Kaum Muslimin tidak mendapatkan
keuntungan sama sekali dari kehadiran pasukan Salib, tetapi sebaliknya, pasukan
Saliblah yang banyak mengambil manfaat dari kaum Muslimin. Mereka menimba ilmu
dari sumur-sumur peradaban Islam yang tak pernah kering.”
Dalam kitab Hadharatul Arab, Gustav Le Bonn mengatakan, “Orang-orang
Timur (Islam) telah dapat menikmati peradaban yang sangat agung, sedangkan
orang-orang Barat tenggelam dalam kebodohan dan kenistaan.” Dari
kenyataan seperti itu, kaum Muslimin tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Bagi
orang-orang Timur (Islam), perang Salib tidak memberikan manfaat sama sekali,
melainkan hanya menanamkan rasa benci terhadap orang-orang Barat sampai anak
keturunannya.
Sebelum terjadi Perang Salib, hubungan antara Timur dengan Barat sangat
terbatas. Hanya sebatas hubungan para pedagang dan orang-orang Kristen yang
pergi berziarah ke Palestina dan negeri Syam (Syiria). Akhirnya perang salib
ini menjadi pertemuan peradaban Islam, serta bertambahnya ilmu pengetahuan
orang-orang Eropa yang diperoleh dari negeri-negeri Islam.
Orang-orang Barat dan Eropa melihat umat Islam telah berhasil melangkah
jauh di berbagai bidang peradaban, dan mereka menyaksikan umat Islam telah
terbebas dari cengkraman para rahib penguasa agama, sebagai kebalikan yang
dialami bangsa Eropa dan Barat. Akhirnya pasukan Salib banyak mempelajari
peradaban Islam , khususnya bentuk dan sistem pemerintahan, sistem perpajakan
dan perekonomian, serta membangun sekolah-sekolah dan universitas-universitas.
Revolusi
Industri merupakan periode antara tahun
1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki
dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
Revolusi Industri dimulai di Britania Raya dan kemudian
menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya
ke seluruh dunia.
Revolusi
Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir
setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri,
khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata
yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah
Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia
meningkat lebih dari enam kali lipat.
Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson
Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya
dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang
berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi
sebelumnya".
Inggris
memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk
merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung
terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas
yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada
hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum
(menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang
memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya
pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya
peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga
hewan dan manusia digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap
industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan
batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan
jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis
pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya
perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya
menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.
Awal mula
Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S.
Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830.
Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi
Industri II pada sekitar
tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan
perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin
bakar dalam dan
perkembangan pembangkit
tenaga listrik
Faktor yang
melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu
pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene
Decartes, Galileo Galilei serta adanya
pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The
Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy
of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam
negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya
akan sumber daya alam.
Istilah
"Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan
Louis-Auguste
Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa
sejarawan abad ke-20 seperti John
Clapham dan Nicholas
Crafts berpendapat bahwa proses perubahan
ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang
adalah sebuah ironi.Pendapatan domestik bruto
(PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan
memunculkan sistem ekonomi kapitalis
modern.Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per
kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai
peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak
domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.
Revolusi
Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di
Inggris muncul pusat-pusat industri, seperti Lancashire, Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Seperti
halnya revolusi yang lain, Revolusi Industri juga membawa dampak
yang lebih luas dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, baik di negeri
Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.
A.
Dampak di bidang ekonomi
1.
Barang melimpah
dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik
secara besar-besaran dengan proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu
singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produk barang menjadi
berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas.
Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak
sehingga harga menjadi lebih murah.
2.
Perusahaan
Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif
kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa
akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak mampu
bersaing.
3.
Perdagangan
makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi
lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan
internasional makin berkembang pesat.
4.
Transportasi
makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi makin
sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin
meningkat.
B.
Dampak di bidang sosial
1.
Berkembangnya
urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan
pusat-pusat keramaian yang baru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya
tampaknya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi
ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha
kegiatan pertanian.
2.
Upah buruh
rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota
industri maka jumlah tenaga makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak
yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi
murah. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi
susah. Bahkan, para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak
yang upahnya lebih murah.
3.
Munculnya
golongan pengusaha dan golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja
(buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik.
Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan
pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang
hidup dalam kemiskinan.
4.
Adanya
kesenjangan antara majikan dan buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dan satu
pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita,
menimbulkan kesenjangan antara majikan dan buruh. Kondisi seperti ini, sering
menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk
menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi
kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.
5.
Munculnya
revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk
kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut
adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan
undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin.
Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
§ Tahun 1832 dikeluarkan Reform
Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang
ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan dalam parlemen.
§ Tahun 1833 dikeluarkan Factory
Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh
mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan
pengunaan tenaga kerja kanak-kanak dan wanita di daerah tambang di bawah tanah.
§ Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir
Miskin. Oleh karena itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para
fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.
§
Makin kuatnya
sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi
Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi
industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan
kekeluargaan.
C.
Dampak di bidang politik
1.
Munculnya
gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai
bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian
membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis
dimotivasi oleh pemikiran Thomas
Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh
yang paling populer di dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya
Das Kapital.
2.
Munculnya
partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus
menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di
parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour
Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan
diri ke dalam Partai Liberal.
3.
Munculnya
imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam
pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya.
Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah
sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal
yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini
Inggris-lah yang menjadi pelopornya.
5.
Dampak
Kemajuan Tekhnologi Barat
Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari
berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak
lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya.
Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu
memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya
harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia.
Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan
tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa
dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan
manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari
sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua
bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai
sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem
Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar
biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di
mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat
ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang
demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan
ikhlas.
Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang
dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem
sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika
dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad
tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi
sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem
berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama
yang runtuh dan tergantikan.
Teknologi-teknologi yang telah membawa perubahan monumental dalam kehidupan
manusia adalah jam (membantu manusia masuk dalam konteks waktu); kompas
(menolong manusia memasuki medan ruang); teleskop (mendorong manusia untuk
melebarkan cakrawala ke ujung kosmis); dan mikroskop (yang telah membawa
manusia ke era sub-atomik), dsb.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Perkembangan
teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia
tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan
berbagai efek negatif bagi manusia.
B.
Saran
Saran penulis adalah sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan
makalah tentang Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi ini
masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan
kelemahan adalah milik kita sebagai makhluk yang diciptakan-NYA. Maka dengan demikian
demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepannya, kami mohon sekiranya
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amien….
DAFTAR PUSTAKA
dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://eljowo.multiply.com/video/item/38/Rahasia_IPTEK_Muslim_yang_disem-bunyikan_Barat_12 artikel dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://justrangga.multiply.com/journal/item/11/Kemajuan_Teknologi_Bisa_Meng-ungkap_Rahasia_Alam_Semesta artikel dikutip pada tanggal 5 November 2012.
http://aliakbar212.blogspot.com artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012.
dikutip pada tanggal 6 November 2012.
Shafiyah, “Manusia
Sains dan Teknologi”, Dari http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/feed/MANUSIA, SAINS,
DAN TEKNOLOGI _ Tea Shafiyyah.htm artikel dikutip pada tanggal 6 November 2012
http://sains4kidz.wordpress.com/2009/07/19/definisi-sains/artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
http://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg11020.htmlartikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
id.wikipedia.org artikel dikutip pada tanggal 7 November 2012
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.