MAKALAH NIH
MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakaaatuh
Segala puji bagi Allahf, tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq,
hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dalam menyelesaikan tugas
makalah ini bisa berjalan tanpa adanya hambatan yang di luar kemampuan.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabib Agung kita Muhammadb, yang telah membawa risalah dari Allahf terutama nabib yang telah membawa mu’jizat-Nya yang berupa
Al-Qur’an, yang dengannya bisa kita peroleh petunjuk dan segala macam ilmu.
Untuk yang selanjutnya kami mengucapkan terima
kasih kepada segenap rekan-rekan kami, terutama kepada dosen kami yang telah
memberi tugas dan bimbingan kepada kami, sehingga dapat tersusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah kami masih
banyak terdapat kesalahan yang itu memang kelemahan dari kami, untuk itu, kami
mohon untuk diberikan kritik dan saran untuk kemajuan kami khususnya dan
rekan-rekan umumnya.
Akhirnya kami berharap, makalah ini semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani “systema”
yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Menurut Zahara Idris(1987) Sistem adalah satu
kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau
unsusr-unsur sebagai sumber yang
mempunyai hubungan fungsional yang
teratur, tidak secara acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil
(Product). Contoh tubuh manusia merupakan satu jaringan daging, otak,
urat-urat, dll yang komponen mempunyai fungsi masing-masing yang satu
dengan yang lain satu sama lain saling berkaitan sehingga
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[1]
Tatang M. Arifin (1986:11) mengemukakan pengertian
sistem sebagai suatu keseluruhan dari bagian-bagian yang satu dengan lainya
saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan.[2]
B. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu
usaha pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur
proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha
Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang
ada pada diri peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan
jasmani,). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik,
kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan
hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap,
dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu.
Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan
dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1979) menjelaskan pula bahwa, “Pendidikan merupakan suatu sistem yang
mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola
pendidikan, struktur/jenjang kurikulum dan peralatan/fasilitas.
Model Dasar Sistem
Masukan
|
Informasi,energi
, dan
bahan-bahan
|
Manusia dan/
atau mesin-me
sin
|
Transformasi oleh
|
Keluaran
|
Produk-produk
dan/atau pela
yanan-pelayan-an
|
1) Masukan (Input)
Masukan adalah sumber-sumber yang ada dalam lingkungan
atau suprasistem yang masuk dalam sebuah sistem. Masukan dapat berbentuk
a) Informasi
Informasi
adalah keterangan yang di sampaikan kepada pihak lain.
a. Informasi produk
Keterangan tentang bahan olahan, bahan yang akan diproses menjadi suatu
produk atau informasi tentang peserta didik.
b. Informasi
operasional
Keterangan
tentang bahan-bahan yang digunakan untuk memproses bahan olahan. Informasi
tentang penduduk, tenaga kependidikan, pengetahuan/ilmu,seni, teknologi,
cita-cita, dan barang-barang yang digunakan dalam pendidikan, serta penghasilan
nasional dan penghasilan perkapita.
b) Energi atau tenaga
Energi
adalah gerak dari alat-alat kerja yang dipergunakan dalam proses transformasi
atau semua operasi yang terjadi dalam transformasi. Bentuk operasi tersebut
dapat berupa:
a. Operasi yang dilakukan oleh manusia
b. Operasi yang dilakukan oleh mesin-mesin
c). Bahan-bahan
a.
Bahan-bahan produksi adalah bahan-bahan olahan yang dapat di jadikan produksi.
b. Bahan-bahan operasional
adalah ssumber-sumber yang dipergunakan sebagai pelancar proses transformasi,
yang terdiri atas:
1)
Barang-barang yang dipergunakan secara langsung untuk menjalankan
transformasi pendidikan (misalnya:buku pelajaran, alat-alat pendidikan (praga dan pratikum) bagunan dan
sebagainya)
2)
Penghasilan yang dipergunakan untuk menyediakan barang-barang produksi dan
operasional dan membayaar upah pekerja dan menejer seperti penghasilan nasional
(APBN dan APBD pendidikan) dan penghasilan perkapita yang disediakan untuk
membiayai pendidikan.
2)
Transformasi
Proses pengubahan masukan olahan menjadi hasil produksi
atau jasa, yang dilakukan oleh manusia atau mesin-mesin atau manusia dengan
mesin-mesin.
a)
Proses
manajemen
Metode-metode
yang dipergunakan untuk melakukan perencanaan, kepemimpinan, pengorganisasian,
dan perbaikan.
b)
Proses
fungsional
Metode
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan fungsional dari sekelompok orang
atau seseorang.
c)
Proses
fungsional silang
Metode-metode
yang dipergunakan untuk tujuan tertentu yang perlu kerja sama dengan orang lain
atau unit lain.
3)
Hasil
Barang atau jasa yang dapat dikeluarkan, disampaikan dan
digunakan oleh lingkungan.
a)
Orang-orang
yang terdidik dalam kemampuan-kemampuan: kognitif, afektif, dan psikomotor.
b)
Orang-orang
tersebut dapat menjadi:
1)
Seoranng
individu yang terus belajar dan mengembangkan kemampuan-kemampuannya.
2)
Seorang
anggota keluarga yang bahagia, seorag pekerja propesional yang berhasil,
seorang warga negara yang baik, seorang anggota orpol/ormas yang baik, dan
anggota msayarakat sekitar yang baik.
3)
Seorang
hamba tuhan yang baik.[3]
C. Karakteristik sistem
1)
Cenderung kearah entropi
Semua sistem cenderung menuju kepada suatu keadaan
terpecah belah, tidak teratur, lamban dan akhirnya mati.
2)
Hadir dalam ruang waktu
Semua sisrem berada dalam ruang waktu, atau berada
dalam rangkaian waktu yang tidak dapat di hentikan.
3)
Mempunyai batas-batas
Semua sistem mempunyai batas-batas yang tidak
menetap, tetapi berubah-ubah.
4)
Mempunyai lingkungan
Semua sistem mempunyai lingkungan proksimal
(lingkungan yang disadari oleh sistem), dan lingkungan distal (lingkungan
yang tidak di sadari oleh sistem).
5)
Mempunyai Variabel dan Parameter
Semua sistem mempunyai faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur dari sistem. Fakto-faktor dalam sistem adalah variabel,
dan faktor-faktor di luar sistem adalah parameter.
6)
Mempunyai subsistem
Semua sistem,termasuk sistem yang paling kecil
sekalipun mempunyai subsistem, dan setiap subsistem meerupakan sebuah kesatuan
yang terbatas, terbentuk dari bagian-bagian, dan karakteristik-karakteristik
tertentu.
7)
Mempunyai suprasistem
Semua sistem , kecuali sistem yang terbesar dan
beberapa sistem tertutup, mempunyai suprasistem, atau sistem yang lebih besar.
D. Komponen Pendidikan
a.
Tujuan pendidikan
Merupakan komponen penting dan sangat menentukan
bahkan merupakanesensi dari pendidikan. Tujuan pendidikan memiliki berbagai
tingkatan, mulai dari tujaun umum, tujuan khusus, tujuan tidak lengkap, tujuan
sementara, tujuan intermediet, dan tujuan insidental.
Tentang tujuan pendidikan, langeveld membedakannya
menjadi enam tujuan pendidikan :
1.
Tujuan
Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai diakhir
proses pendidikan, yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani anak didik.
Maksud kedewasaan jasmani adalah jika pertumbuhan jasmani sudah mencapai batas
pertumbuhan maksimal, maka pertumbuhan jasmani tidak akan berlangsung lagi.
Kedewasaan rohani adalah peserta didik sudah mampu menolong dirinya sendiri,
mampu berdiri sendiri, dan mampu bertanggung jawaba atas semua perbuatannya.
2.
Tujuan
Khusus
Tujuan khusus adalah tujuan tertentu yang hendak dicapai
berdasar usia, jenis kelamin, sifat, bakat, inteligensi, lingkungan sosial
budaya, tahap-tahap perkembangan, tuntutan syarat pekerjaan, dan sebgainya.
3.
Tujuan
Tidak Lengkap
Tujuan tidak lengkap adalah tujuan yang menyangkut
sebagian aspek manusia, misalnya tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja,
tanpa memerhatikan yang lainnya. Jadi tujuan tidak lengkap ini bagian dari
tujuan umum yang melengkapi perkembangan seluruh aspek kepribadian.
4.
Tujuan
Sementara
Proses untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai
secara sekaligus, karenanya perlu ditempuh setingkat demi setingkat. Tingkatan
demi tingkatan diupayakan untuk mencapaitujuan akhir itulah yang dimaksud tujuan
sementara contohnya anak menyelesaikan pendidikan dijenjang pendidikan dasar
merupakan tujuan sementara untuk selanjutnya melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi seperti sekolah menengah dan perguruan tinggi.
5.
Tujuan
Intermedier
Tujuan intermedier adalah tujuan perantara bagi tujuan
lainnya yang pokok. Misalnya, anak dibiasakan untuk menyapu halaman, maksudnya
agar ia kelak mempunyai rasa tanggung jawab.
6.
Tujuan
Insidental
Tujuan insidental adalah tujuan yang dicapai pada
saat-saat tertentu,yang sifatnya seketika dan spontan. Misalnya, orang tua
menegur anaknya agar berbicara sopan.
Menurut
Bloom, tujuan pendidikan dibedakan menjadi tiga :
1.
Domain
Kognitif
Domain kognitif meliputi kemampuan-kemampuan yang
diharapkan dapat tercapai setelah dilakukannya proses belajar mengajar.
Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan, pengertian, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Keenam kemampuan tersebut bersifat hierarkis. Artinya,
untuk mencapai semuanya harus sudah memiliki kemampuan sebelumnya.
2.
Domain
Afektif
Domain afektif berupa kemampuan untuk menerima, menjawab,
menilai, membentuk, dan mengkarakterisasi.
3.
Domain
Psikomotor
Terdiri dari kemampuan persepsi, kesiapan, dan respons
terpimpin.[4]
b.
Peserta didik
Peserta didik adalah masyarakat laki-laki dan
perempuan yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
c.
Pendidik
Adalah orang laki-laki dan perempuan yang dengan
sengaja memengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih
tinggi. Dengan kata lain, pendidik adalah orang yang lebih dewasa yang mampu
membawa peserta didik kearah kedewasaan. Dewasa di sini bukan sekedar dewasa
fisik atau umur,tetapi dewasa secara keseluruhan, yaitu mental, intelektual,
sosial, fisik, dan fsikis.
d.
Alat pendidikan
Adalah hal yang tidak saja membuat kondisi-kondisi
yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi juga sebagai langkah atau situasi yang
membantu pencapaian tujuan pendidikan. Abu Ahmadi dalam suwarno membedakan alat
pendidikan ini kedalam beberapa kategori, yaitu:
1)
Alat pendidikan positif dan negatif
Alat pendidikan positif di maksudkan sebagai alat yang di tujukan agar anak
mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya, pujian agar anak mengulang pekerjaan
yang menurut ukuran adalah baik. Alat pendidikan negatif dimaksudkan agar anak
tidak mengerjakan sesuatu yang buruk , misalnya, larangan atau hukuman agar
anak tidak mengulangi perbuatan yang menurut ukuran norma adalah buruk.
2)
Alat pendidikan preventif dan korektif
Alat pendidikan preventif merupakan alat untuk mencegah anak mengerjakan
sesuatu yang tidak baik, misalnya, peringata atau larangan. Alat pendidikan
korektif adalah alat untuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang telah
dilakukan peserta didik, misalnya, hukuman.
3)
Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat yang digunakan agar
peserta didik menjadi senang, misalnya, dengan hadiah atau ganjaran. Alat
pendidikan yang tidak menyenangkan dimaksudkan sebagai alat yang dapat membuat
peseerta didik merasa tidak senang dan tidak nyaman melakukan sesuatu karena
aktivitasnya tidak produktif. dalam proses pendidikan, contoh alat pendidikan
tidak menyenangkan adalah hukuman atau celaan.
e.
Lingkungan
Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang
melingkupi terjadinya proses pendidikan. Lingkungan pendkdikan meliputi
pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.[5]
E.
Sistem
Pendidikan Nasional
Maksud sistem
pendidikan nasional disini adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua
satuan dan aktivitas yang berkaitan satu dengan yang lainya untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini sistem pendidikan
nasional tersebut merupakan suatu suprasistem, yaitu suatu sistem yang besar dan
kompleks, yang di dalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan
sistem-sistem
Tujuan
sistem pendidikan nasional berfungsi memberikan arah pada semua kegiatan
pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional
tersebut merupakan tujuan umum yang hendak di capai oleh semua satuan
pendidikanya. Meskipun setiap tahun pendidikan tersebut mempunyai tujuan
sendiri, namun tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional.
Dalam
sistem pendidikan nasional, peserta didiknya adalah semua warga negaara.
Artinya, semua satuan pendidikan yang ada harus memberikan kesempatan menjadi
peserta didiknya kepada semua warga negara yang memenuhi persyaratan tertentu
sesuai dengan kekhususannya, tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, suku
bangsa dan sebagainya.[6]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani “systema”
yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan.
Tatang M. Arifin (1986:11) mengemukakan pengertian
sistem sebagai suatu keseluruhan dari bagian-bagian yang satu dengan lainya
saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses
usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha.
Karakteristik
sistem:
1. Cenderung kearah entropi
2. Hadir dalam ruang waktu
3. Mempunyai batas-batas
4. Mempunyai lingkungan
5. Mempunyai Variabel dan Parameter
6. Mempunyai subsistem
7. Mempunyai suprasistem
Komponen
Pendidikan:
1. Tujuan pendidikan
2. Pendidik
3. Peserta didik
4. Alat pendidikan
5. Lingkungan
Sistem Pendidikan Nasional
Maksud
sistem pendidikan nasional disini adalah satu keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan aktivitas yang berkaitan satu dengan yang lainya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Daftar Pustaka
Kadir, Abdul dkk, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta:2012, Kencana
Prenada
Media Group.
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,Jakarta: 2012, PT Raja
Grafindo
Persada.
Mudyaharjo,Redja Pengantar Pendidika, Jakarta,2013,PT Raja Grafindo
Persada.
http://blog.unsri.ac.id/riski02/pengantar-pendidikan-/pendidikan-sebagai-suatu-sistem-/mrdetail/14735/.
[1]
http://blog.unsri.ac.id/riski02/pengantar-pendidikan-/pendidikan-sebagai-suatu-sistem-/mrdetail/14735/.Sabtu 19 Oktober 11:21.
[2]Abdul
kadir dkk, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2012. hlm. 197.
[3]Redja Mudyaharjo,Pengantar Pendidikan, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada,2013. hlm. 43-45.
[4]Abdul
kadir dkk, Dasar-dasar Pendidikan.hlm. 81-83.
[5]Abdul
kadir dkk, Dasar-dasar Pendidikan. hlm.75-77.
[6]Hasbullah,Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2012.
hlm. 124-125.
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.