#ISLAM
DOA
SAHABAT NABI
SEJARAH
DOA-DOA YANG DIKABULKAN DALAM BERBAGAI PERISTIWA SEJARAH
1. Lumpuh dua puluh tahun sembuh dengan doa.
Dari ‘Abbas ad-Dauri bercerita, “Tetangga kami, ‘Ali bin Abu Fuzarah berkata, ‘Selama kira-kira 20 tahun ibu saya lumpuh. Suatu hari beliau memanggil saya dan meminta saya untuk mendatangi Imam Ahmad bin Hanbal supaya mendoakan beliau. Saya pun berangkat. Saya ketuk pintu rumah beliau. Waktu itu beliau sedang berada di koridor rumah beliau. ‘Siapa itu?’, tanya beliau. ‘Saya, seseorang yang diminta ibunya untuk datang ke sini memohon kepada Anda untuk mendoakan beliau. Beliau lumpuh’, jawab saya. Lalu saya dengar suara beliau sebagai suara orang marah, ‘Kami lebih memerlukan doa kalian!’, maka saya pulang. Tiba-tiba seorang wanita tua keluar dan memberitahu, ‘Baru saja beliau mendoakan ibumu!’. Ketika saya sampai di rumah, saya ketuk pintu rumah. Ternyata ibu saya keluar berjalan dengan kedua kakinya.”
2. Detik-detik di ambang kematian.
Dalam kitab Lā Tahzan, Syaikh Dr. ‘Aidh al-Qarni mengisahkan salah satu perjalanan beliau dengan pesawat terbang, “Beberapa saat setelah lepas landas pilot memberitahukan kepada para penumpang bahwa pesawat akan kembali ke bandara semula karena pesawat mengalami gangguan. Pesawat kembali dan mereka memperbaiki gangguan itu. Akhirnya kami pun dapat terbang menuju kota berikutnya. Kami hampir sampai, namun roda pesawat tidak dapat keluar dari tempatnya hingga membuat pesawat terbang berputar-putar di atas kota selama satu jam penuh. Pilot sudah mencoba untuk take off lebih dari 10 kali, tetapi tetap tidak bisa. Kami semua diliputi rasa cemas. Banyak orang yang putus asa. Para wanita menangis. Saya lihat linangan air mata di pipi mereka hampir semuanya. Kami berada di antara langit dan bumi menunggu kematian. Hati serasa terbang menuju Alloh . Kami semua berdzikir kepada Alloh . Dengan sepenuh hati kami mengulang-ulang kalimat:
(( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهْوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ ))
“Tiada ilah yang berhak disembah selain Alloh yang Esa tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya selu-ruh kerajaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Seorang Syaikh tiba-tiba berdiri dan menyeru orang-orang supaya pasrah kepada Alloh , berdoa kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat dengan sebenar-benarnya kepada-Nya. Maka kami pun memohon kepada Dzat yang mengabulkan doa orang yang dalam kesempitan apabila ia berdoa kepada-Nya. Kami juga bersungguh-sungguh dalam berdoa dan itu hanya sesaat. Ketika kami mengulangi doa untuk yang kesebelas kali dan kedua belas kali, kami merasa keluar dari liang kubur. Perasaan lega dan senyum mengembang. Dengan izin Alloh roda-roda pesawat itu dapat keluar dari tempatnya, dan semua penumpang pun selamat. Ini benar-benar kelemahlembutan Alloh .
3. Demi Alloh , hanya Dia yang kamu miliki!
Penulis kitab al-Istisyfā’ bi ad-Du’ā (berobat dengan doa) menyampaikan, “Beberapa tahun yang lalu mata saya sakit. Penyakit mata saya itu sangat jarang terjadi dan sangat berbahaya. Obatnya pun belum diketahui oleh para dokter. Maka saya berdoa kepada Alloh . Setelah itu saya pergi ke salah satu rumah sakit. Di sana dokter memeriksa saya dan menjanjikan untuk datang minggu berikutnya. Saya kira dokter hanya ingin menghindar dari saya. Maka saya pun pergi ke rumah sakit lain. Meskipun para dokter itu diakui kepandaiannya tetapi mereka tidak tahu jenis penyakit yang saya derita sehingga mereka pun kesulitan mengobatinya. Beberapa hari berlalu dan nyaris nyawa saya terenggut. Saya tidak punya pilihan lain kecuali kembali ke dekat pintu, saya dengar seseorang memanggil dan menegur atas keterlambatan saya. Dokter itu menuliskan resep obat yang meringankan rasa sakit. Selama dua bulan saya menjalani terapi.
Suatu hari penyakit saya diteliti oleh dokter lain, seorang dekan sekaligus dosen di fakultas kedokteran (waktu itu). Suatu hari saya mendengar kuliahnya di depan para mahasiswa, “Mata ini telah kehilangan daya penglihatannya sama sekali. Kita akan mengisolir penyakitnya supaya tidak mempengaruhi mata yang satunya.” Setelah dokter itu keluar saya menangis sejadi-jadinya. Saya pun menghadap Alloh . Hari berikutnya saya mendatangi dokter itu dan belum sampai ia memasang alat periksa ke mata saya yang sakit, ia berkata dengan suara yang nyaring, “Mukjizat! Demi Alloh , ini mukjizat! Apa yang telah Anda lakukan?”
“Saya tidak melakukan apa-apa. Saya hanya terkesan oleh kuliah Anda, lalu menangis dan menghadap Alloh .”, jawab saya.
Dokter itu berkata, “Semoga itu adalah doa mustajab yang dikabulkan oleh Robb seluruh langit.”
4. Lelaki Shaleh.
Di sebuah desa ada satu sekolah yang salah satu gurunya berpaling dari Alloh , ia tidak mengerjakan shalat dan tidak pula melaksanakan perintah agama. Di situ ditugaskan pula seorang guru yang baik dan shaleh. Ia bercerita, “Ketika saya pergi ke sekolah itu, saat istirahat di sela-sela pelajaran, saya melihat semua guru berkumpul jadi satu sementara seorang guru ada di dalam ruang sendirian. Saya tanyakan hal itu kepada mereka. Mereka menjawab, ‘Ia tidak mengerjakan shalat, maka kami tidak menginginkannya dan tidak mau duduk bersamanya.’ Lalu saya mendekatinya dan duduk bersamanya, tetapi ia menghindar. Saat istirahat kedua, sekali lagi saya duduk bersamanya. Ia sedikit lebih ramah. Saya katakan kepadanya, ‘Saya baru datang ke desa ini. Tidak ada anggota keluarga saya yang menyertai. Jika Anda berkenan, saya ingin tinggal bersama Anda. Tampaknya Anda juga tinggal seorang diri.’ Pernyataan saya itu membuatnya tidak senang. Katanya, ‘Aku orangnya tidak punya kebaikan.’ Saya katakan kepadanya, ‘Saya akan tinggal bersama Anda selama beberapa hari dan kalau sudah mendapat tempat saya akan keluar dari rumah Anda.’ Ia setuju. Jadilah saya tinggal bersamanya dan membantunya. Saya cucikan pakaiannya. Saya memasak untuknya. Dan sayalah yang membersihkan rumah. Selama saya tinggal bersamanya saya tidak pernah menyinggung tentang sikapnya yang meremehkan shalat. Aku pernah berkata kepadanya, ‘Saya ingin pindah dan mengontrak rumah’, namun ia melarangku. Mungkin ia memandang, aku setia melayaninya. Suatu hari, seusai makan siang kami duduk-duduk berdua minum teh. Tiba-tiba terdengar kumandang suara adzan ‘Ashar. Saya letakkan apa yang saya pegang dan saya berdiri. Melihat saya seperti itu ia bertanya, ‘Apa kamu tidak capek pergi ke masjid sehari lima kali?’. Saya menjawab, ‘Tidak. Bahkan saya mendapati ketenangan dan ketentraman. Maukah Anda mencobanya?’. ‘Ya’, jawabnya. Maka kami berangkat ke masjid tanpa ia berwudhu terlebih dahulu. Kami memasuki masjid lalu mengerjakan shalat tahiyyatul masjid. Selesai shalat saya berdiri di belakangnya dan saya mengangkat tangan ke arah langit, ‘Wahai Robbku, aku telah melakukan segalanya bersamanya hingga aku membawanya kepada-Mu. Maka dari itu berikan hidayah-Mu kepadanya.’. Setelah mengerjakan shalat saya tanya ia, ‘Bagaimana keadaan hatimu?’. ‘Ketentraman yang belum pernah saya rasakan’, jawabnya. ‘Kalau begitu, nanti ada shalat Maghrib, saya harap nanti Anda mandi dan berwudhu.’. Ia setuju. Ia mendapatkan hidayah dari Alloh dan berkomitmen kepada agama. Dan kami pun menjadi teman dekat. Kepada para guru saya katakan, ‘Perlakuan kalian tidak baik. Lihatlah bagaimana Alloh memberikan hidayah kepadanya dengan budi pekerti dan kasih sayang.’. Belakangan orang itu ditugaskan di luar Saudi. Ia berangkat ke sana dan banyak orang yang masuk Islam di tangannya.
Segala puji hanya bagi Alloh , Robb semesta alam.
BACA JUGA ; DOA SAHABAT NABI YANG DIKABULKAN ALLAH
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.