lengkap'kuliah
MAKALAH
penelitian tindakan kelas
PTK
MAKALAH LENGKAP Penelitian Tindakan Kelas (Perencanaan dan Langkah-langkah)
Peningkatan
kualitas pendidikan di sekolah dapat ditempuh melalui beberapa upaya, yaitu
antara lain melalui pembenahan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran
dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai,
penyediaan sarana belajar, dan peningkatan kompetensi guru.
Keberhasilan
seorang guru bukan diukur hanya rutinitas kehadirannya saja tetapi bagaimana
dia bisa mendinamisasi, memdorong, merangsang, menantang para siswanya untuk
maju secara dinamis dan progresif yang
akhirnya mencapai target pembelajaran.
Namun
pada perjalanan untuk menuju target pembelajaran yang bagus terdapat masalah
yang muncul, oleh karena itu guru harus menemukan solusi penyelesaian masalah
melalui langkah-langkah penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
Penelitian
tindakan merupakan alternative pengembangan dan perbaikan praktek pendidikan
yang tidak hanya berbasis akademis, yaitu guru menerapkan temuan para pakar,
sehingga kerja guru seperti dinilai berdasarkan criteria teori-teori yang
diambil dari filsafat, psikologi dan sosiologi. Pada penelitian tindakan
kinerja guru diukur melalui criteria kegitan praktek sehari-hari dalam
pendidikan.
Pengembangan
pendidika dengan basis penelitian akademik hanay menetapkan guru sebagai objek
pengembangan pendidikan, sehingga kurang memberi peran pada guru untuk
memperbaiki praktek pendidikannya sendiri. Pengembangan model ini sering
mengakibatkan guru hanya sebagai pelaksana tanpa mengetahui secara prsis apa
yang mendasari kegiatan perbaikan itu, apa yang ingin dicapai dari kegiatan
itu.
Penelitian
akademis menempatkan pakar sebagai satu-satunya orang yang mengetahui bagaimana
perbaikan pendidikan itu dilakukan sedang guru sebagai pelaksana saja. Hal ini
berbeda dengan pengmbangan dan perbaikan praktek pendidikan melalui penelitian
tindakan yang menempatkan guru sebagai pembaharu untuk tugas dan tanggung
jawabnya sendiri dengan menggunakan criteria prakteknya yang dilakukan
sehari-hari.
Secara
konventif kita mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif yang
sering disebut penelitian posifistic dan penelitian kualitatif. Penelitian
kuantitatif menuntun peneliti untuk menguji sebuah teori sedangkan penelitian
kualitatif justru membangun teori. Bila kuantitatif memiliki alur dari teori
(hasil dari kualitatif) selanjutnya diuju. Sedangkan kualitatif berdasar satu acuan teori peneliti masuk ke dalam
untuk menemukan pola-pola (teori baru).
Sementara
tindakan perbaikan atau pemecahan masalah dapat dilakukan dengan melihat situs
(secara lengkap) menemukan penyebab, menemukan karakter subjek, selanjutnya
mencari teori-teori yang sesuai dengan masalah dan subjek, selanjutnya teori
dilakukan, barulah kita bisa melihat bagaimana dampaknya. Hal itulah yang
disebut penelitian tindakan (action research). Maka dari itu pada makalah ini
akan kami bahas mengenai rencana dan langkah-langkah dalam pembuatan penelitian
tindakan kelas?
II.
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
Fokus Masalah
Kegiatan PTK sebelum pelaksanaan penyusunan
rencana PTK merupakan kegiatan yang mendasari pelaksanaan PTK, yang berupa
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
Kegiatan
diawali dengan langkah mengidentifikasi bidang fokus masalah yang akan
diteliti, bidang masalah diteliti dan dikembangkan. Dalam pendidikan dan
kurikulum, bidang masalah yang dipilih adalah bidang masalah yang memiliki
sumbangan paling besar terhadap mutu hasil pendidikan, khususnya mutu kemampuan
dan pribadi siswa, misalnya implementasi kurikulum.
Bidang
tersebut masih mencakup secara luas, cakupannya dapat terdiri dari berbagai sub
bidang atau segi, misalnya segi pembelajaran, segi praktik, pengelolaan
kurikulum, kegiatan ekstra kurikuler, penggunaan media, evaluasi, dll. Dalam
segi pembelajaran masih terdapat lagi masalah-masalah yang bisa diidentifikasi
dan dipilih sebagai fokus masalah, seperti pembelajaran pemecahan masalah,
pembelajaran konstektual, eksprensial, pembelajaran inkuiri-diskaveri,
pembelajaran kooperatif dll. Dalam pemilihan fokus masalah atau kegiatan yang
ingin dipilih didasarkan atau urgensi dan mafaatnya, serta kemampuan diri dalam
melaksanakan kegiatan pemecahan masalah tersebut.
2. Pengumpulan data
Langkah
kedua ini merupakan langkah dengan melakukan kegiatan pengumpulan data
berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan yang menjadi fokus masalah. Sebagai
contoh masalah yang menjadi dasar adalah pembelajaran kooperatif (pembelajaran
yang menekankan aktivitas siswa dalam pembelajaran). Dalam langkah ini seorang
guru mengidentifikasi, menghimpun dokumen-dokumen, mengingat-ingat kegiatan
pembelajaran, serta hasil pembelajaran yang berkenan dengan pemecahan masalah
yang pernah dilakukannya. Topik-topik apa yang dibahas, bagaimana
langkah-langkahnya, bagaimana kegiatan guru dan siswa, buku media, dan sumber
belajar, keberhasilan yang dicapai, dll.
3. Analisis dan interpretasi data
Hasil
pengumpulan data kemudian dianalisis secara kualitatif , diuraikan,
dibandingkan, dikategorikan, disintesiskan, lalu diurutkan secara sistematis.
Hasil analisis diinterpretasikan dalam arti diberi makna, baik makna umum
maupun makna atau sendiri-sendiri.
4. Solusi permasalahan
Hasil
masalah-masalah yang telah dijabarkan, kemudian dicarikan solusi untuk
mencari/mengembangkan cara perbaikan, yang dapat dilakukan dengan mengkaji
teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan, berdiskusi dengan teman (guru
lain) atau dengan pakar, serta guru dapat menggali pengalaman sendiri.
Pengembangan cara perbaikan atau tindakan harus sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru sebagai peneliti pelaksana, kemampuan siswa, fasilitas yang
tersedia, serta iklim belajar dan iklim kerja di sekolah.
B.
Pelaksanaan PTK
Berdasarkan
empat kegiatan awal, yaitu identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis dan
interpretasi data, dan solusi permasalahan, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan langkah-langkah umum PTK yang merupakan satu daur atau siklus, yang
terdiri dari kegiatan:
1. Perencanaan
Pelaksanaan
tindakan dimulai dengan mempersiapkan rencana pembelajaran dan skenario
tindakan, termasuk bahan pelajaran dan tugas-tugas, menyiapkan alat pendukung
atau sarana lain yang diperlukan, mempersiapkan cara merekam dan menganalisis
data, dan melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan.
2. Pelaksanaan (Tindakan)
Fase
tindakan merupakan tahapan pelaksanaan tindakan-tindakan (intervensi) yang
telah direncanakan. Pada fase ini peneliti peneliti sudah harus benar-benar
menguasai skenario pengajaran sebelum menerapkannya. Fokus perhatian peneliti
pada fase bukan pada bagaimana mengimplementasikan rencana atau pada proses
peningkatan keterampilan mengajar guru, tetapi pada proses menggunakan strategi
yang direncanakan untuk melihat seberapa jauh strategi itu mengatasi masalah
yang ingin diatasi. Peneliti disarankan untuk berkolaborasi dengan satu atau
lebih kolega yang mengampu mata pelajaran yang sama. Kolaborator tersebut
bertugas mengamati implementasi perencanaan dan melihat seberapa jauh strategi
itu memecahkan masalah.
3. Observasi
Observasi
merupakan proses pengumpulan data mengenai tingkat keberhasilan strategi yang
digunakan untuk memecahkan masalah. Observasi difokuskan pada data yang
berhubungan dengan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.
Pertanyaan-pertanyaan yang lazim diajukan pada fase observasi adalah: Seberapa
efektif strategi yang digunakan memecahkan masalah?, bukan, seberapa baik
pengajaran guru?. Atau, seberapa baik strategi pengajaran itu diimplementasikan
oleh guru?. Kedua pertanyaan terakhir adalah pertanyaan untuk observasi ketika
mahasiswa melakukan praktik mengajar, bukan dalam observasi PTK. Pada fase
observasi ini, peneliti dan kolaborator juga menyepakati sumber dan jenis data
yang akan dikumpulkan serta teknik dan instrument yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut. Proses penjaringan data sesuai dengan kesepakatan
yang diambil juga dilakukan pada fase observasi ini.
4. Refleksi
Refleksi
merupakan proses analisis data dan diskusi (keduanya selalu berlangsung tumpang
tindih) untuk menentukan sejauh mana data yang dijaring menunjukkan
keberhasilan strategi mengatasi masalah. Refleksi juga menunjukkan
faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan strategi atau
persoalan-persoalan tambahan apa yang muncul selama proses implementasi
strategi. Analisis terhadap hasil observasi dilakukan dengan membandingkan data
yang terjaring dengan kriteria keberhasilan yang telah ditargetkan.
Sebagai
contoh, sebuah strategi yang diarahkan untuk meningkatkan kemahiran para guru
di sebuah Sekolah Dasar dalam pembelajaran melalui metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), pembelajaran
kooperatif dianggap berhasil bila (1) para guru tersebut menyenangi
pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) peneliti merasa nyaman menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe STAD, (3) para guru semakin aktif dalam
pembelajaran, (4) kemahiran guru menjalankan pembelajaran kooperatif tipe STAD
TIK dalam aktivitas pembelajaran, seperti terungkap melalui penilaian siswa
yang memberikan nilai rata-rata 4,6 (dalam skala 5) kepada guru melalui angket.
Refleksi
yang dilakukan melalui proses analisis data dan diskusi ini berfungsi untuk
menilai kriteria keberhasilan yang mana yang sudah tercapai, mana yang belum
tercapai dan apa yang menyebabkan kriteria itu belum tercapai. Hasil penilaian
ini akan memperlihatkan unsur strategi yang perlu diperbaiki. Dengan demikian
peneliti dan kolaborator dapat memperbaiki strategi tersebut secara optimal
sehingga pengimplementasian strategi revisi ini nantinya dapat mencapai semua
target keberhasilan.
Strategi
yang sudah diperbaiki (revised strategy) inilah yang menjadi fase perencanaan
(plan) pada siklus kedua, yang nantinya diimplemetasikan, diobservasi, dan
direfleksi kembali. Siklus tersebut dapat diulang beberapa kali hingga seluruh
kriteria keberhasilan tercapai. Jumlah siklus tidak dapat diprediksi pada awal
penelitian. Jika setelah siklus pertama semua kriteria keberhasilan dapat
dicapai maka penelitian dapat dihentikan. Namun selama kriteria-kriteria
keberhasilan itu belum tercapai, revisi terhadap strategi perlu dilakukan dan
siklus berikutnya dilaksanakan.
Dalam
melaksanakan tindakan atau perbaikan, observasi dan interpretasi dilakukan
secara simultan. Aktor utama adalah guru. Namun, guru dapat dibantu oleh alat
perekam data atau teman sejawat sebagai pengamat. Agar pelaksanaan tindakan
sesuai dengan kaidah PTK, perlu diterapkan enam kriteria, sebagai berikut:
1. Metodologi penelitian jangan sampai
mengganggu komitmen guru sebagai pengajar
2. Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu
guru terlampau banyak
3. Metodologi harus reliabel (handal) hingga
guru dapat menerapkan strategi yang sesuai dengan situasi kelasnya
4. Masalah yang ditangani guru harus sesuai
dengan kemampuan dan komitmennya
5. Guru harus memperhatikan berbagai aturan
(etika) yang berkaitan dengan tugasnya
6. PTK harus mendapat dukungan dari
masyarakat sekolah.
III.
KESIMPULAN
Langkah-langkah
dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari:
1. merencanakan perbaikan,
2. melaksanakan tindakan,
3. mengamati, dan
4. melakukan refleksi.
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan
pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan
dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar
mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah
pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat
memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat
mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian
tindakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Masnur
Muslich. 2009. Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) . Jakarta: Bumi
Aksara.
Mukhlis,
A. 2001. Penelitian Tindakan Kelas Konsep Dsar dan Langkah – langkah. Surabaya:
Unesa.
Tim
pelatih proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Resesearch). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi
http://bugishq.blogspot.com/2010/12/langkah-langkah-ptk.html
Didownload 01 Desember 2010
sumber:
http://biologi-c.blogspot.co.id/2011/01/penelitian-tindakan-kelas-perencanaan.html
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.