METODE PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI AGAMA
Sebagai
disiplin ilmu yang otonom, maka psikologi agama juga memiliki metode penelitian
ilmiah. Kajian dilakukan dengan mempelajari fakta-fakta berdasarkan data yang
terkumpul dan dianalisis secara objektif.
Karena
agama menyangkut masalah yang berkaitan dengan kehidupan batin yang sangat
mendalam, maka masalah agama sulit untuk diteliti secara seksama, terlepas dari
pengaruh-pengaruh subjektifitas. Namun demikian, agar penelitian mengenai agama
dapat dilakukan lebih netral, dalam arti tidak memihak kepada suatu keyakinan
atau menentangnya, maka diperlukan adanya sikap yang objektif. Maka dalam
penelitian psikologi agama perlu diperhatikan antara lain:
- Memiliki kemampuan dalam meneliti kehidupan dan kesadaran batin manusia;
- Memiliki keyakinan bahwa sebagal bentuk pengalaman dapat dibuktikan secara empiris
- Dalam penelitian harus bersikap filosofis spiritualistis;
- Tidak mencampuradukkan antara fakta dengan angan-angan atau perkiraan khayali;
- Mengenal dengan baik masalah-masalah psikologi dan metodenya;
- Memiliki konsep mengenai agama serta mengetahui metodologinya;
- Menyadari tentang adanya perbedaan antara ilmu dengan agama;
- Mampu menggunakan alat-alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ilmiah.
Dengan
berpedoman kepada petunjuk-petunjuk seperti dikemukakan di atas, diharapkan
para peneliti dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data akan bersikap
lebih objektif. Dengan demikian, hasil yang diperoleh tidak akan menyimpang
dari tujuan semula. Misalnya, karena seorang peneliti menganut keyakinan agama
tertentu, maka dalam mantafsir fakta yang ada ia memasukkan konsep-konsep yang
sejalan dengan keyakinannya. Pengaruh keyakinan tadi paling tidak akan
cenderung membawa kesimpulan yang bersifat subjektif. Dan akan lebih parah
lagi, kalau kesimpulan itu mencela terhadap suatu keyakinan agama. Padahal
dalam meneliti, seorang peneliti harus bersikap objektif.
Dalama
meneliti ilmu jiwa agama menggunakan sejumlah metode, yang antara lain dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1.
Dokumen
Pribadi
Metode ini
digunakan untuk mempelajari tentang bagaimana pengalaman dan kehidupan batin
seseorang dalam hubungannya dengan agama. Untuk memperoleh informasi tersebut
maka cara yang ditempuh adalah mengumpulkan dokumen pribadi orang tersebut. Dokumen
tersebut mungkin berupa autobiografi, biografi, tulisan ataupun catatan-catatan
yang dibuatnya.
2.
Kuesioner
dan Wawancara
Metode
kuesioner maupun wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang
lebih banyak dan mendalam secara langsung kepada responden. Metode ini dinilai
memiliki beberapa kelebihan, antara lain adalah dapat memberi kemungkinan untuk
memperoleh jawaban yang cepat dan segera dan hasilnya dapat dijadikan dokumen
pribadi tentang seseorang serta dapat pula dijadikan data nomotatik.
good. sangat membantu.
BalasHapusBahasanya mudah dipahami.. trimakasih
BalasHapusขà¸à¸šà¸„ุณที่ช่วย
BalasHapus