SIFAT ADIL YANG DIMILIKI RASULULLAH SAW


Keadilan Rosululloh 
Keadilan adalah lawan dari kedzoliman. Alloh   memerintahkan kita untuk bersikap adil dalam perkataan dan keputusan.

 Alloh   berfirman:
“Dan janganlah kalian dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Alloh. yang demikian itu diperintahkan Alloh kepada kalian agar kalian ingat.” (QS. al-An’am [6]: 152)

“Sesungguhnya Alloh menyuruh kalian untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kalian) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kalian menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Alloh memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kalian. Sesungguhnya Alloh adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. an-Nisa’ [4]: 58)

Di atas keadilan, urusan langit dan bumi menjadi tegak. Atas dasar ini, bagaimana mungkin Rosululloh   tidak berlaku adil, padahal Beliau sendiri yang mengatakan bahwa ada tiga golongan orang yang akan dibesarkan Alloh  , satu di antaranya adalah imam yang adil. Beliau jugalah yang menyebutkan bahwa ada tujuh orang yang akan dinaungi Alloh dengan ‘Arsy-Nya pada hari yang tidak ada payung  selain payung-Nya, satu di antaranya adalah imam yang adil.
Rosululloh   bersabda:

“Orang-orang yang adil akan bertempat di atas mimbar yang terbuat dari cahaya pada Hari Kiamat.”

Beliau juga menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang adil dalam hukum dan putusannya, serta tidak perbihak.
Maka Rosululloh   adalah orang yang paling adil dalam ucapan, perbuatan, dan putusannya. Beliau tidak dzolim dan tidak memihak. Keadilan adalah salah satu akhlak dan sifat beliau yang patut beliau sandang. Beliau dikenal selalu bersikap adil, bahkan sebelum Islam datang. Di bawah ini adalah contoh-contoh dari sikap adil beliau yang merupakan akhlak kenabian.

1.    Kaum Quroisy pernah meminta Rosululloh   untuk menjadi penengah (hakam) dalam perkara peletakan Hajar Aswad. Sebelumnya mereka berselisih tetang siapa yang lebih berhak meletakkan batu hitam itu. Hampir saja perselisihan tersebut menyebabkan pertumpahan darah. Akhirnya mereka berkata: “Kita akan mengangkat penengah dari orang yang pertama datang besok.” Ternyata Rosululloh   lah yang pertama kali datang. Mereka langsung berseru, “Inilah dia al-Amin, dialah yang layak menjadi hakim, kami rela dengannya!” Akhirnya Beliau pun menjadi penengah. Beliau menaruh Hajar Aswad di atas sehelai kain, lalu setiap pemuka kabilah memegang ujung kain tersebut dan mengangkatnya bersama-sama. Setelah itu Hajar Aswad diambil Rosululloh   dan diletakkan di tempatnya, yaitu di dinding Ka’bah. Dengan demikian, keputusan beliau ini sangatlah adil dan merupakan bukti dari sikap adil beliau.

2.    Ketika seorang wantia Bani Makhzum mencuri, kaum Muslimin merasa enggan untuk menerapkan hukum potong tangan atasnya. Mereka meminta Usamah bin Zaid untuk melobi Rosululloh   agar mengurungkan niat memotong tangan al-Makhzumiyah. Akan tetapi, Rosululloh   bersabda: “Apakah dalam menerapkan hukum engkau merasa kasihan, Usamah? Demi Alloh, seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya akan kupotong tanganya.” Ini merupakan bukti dan contoh sifat adil yang dimiliki Muhammad.

3.    Rosululloh   memilki sembilan orang istri yang berada di bawah tanggungannya. Beliau selalu berusaha bersikap adil kenapa mereka, lalu Beliau meminta maaf kepada Robbnya, dan dengan takut kepada-Nya Beliau berdoa, “Ya Alloh, ini adalah pembagian yang sanggup aku lakukan. janganlah engkau mencelaku atas apa yang bisa engkau lakukan dan tak bisa aku lakukan.”

4.    Sikap beliau terhadap seorang Arab Badui. Si Badui berkata kepada Beliau  : “Berlakulah adil! Ini adalah pembagian untuk mengaharap ridho Alloh.” Jawaban Beliau adalah: “Engkau benar! Siapa lagi yang akan berlaku adil jika aku tidak berlaku adil. Aku akan gagal dan merugi jika tidak berlaku adil.”

5.    Tentang makanan dan minuman.
Beliau   bersabda:
“Tidak ada bejana yang lebih buruk yang diisi anak Adam daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap saja untuk menegakkan tulang belakangya. jika memang harus kenyang maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas.”

6.    Rosululloh   juga membagi waktunya ke dalam tiga bagian: satu bagian untuk Robbnya, satu bagian untuk keluarganya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Waktu untuk diri sendiri masih di bagi lagi menjadi dua bagian, sebagian untuk dirinya dan sebagian lagi untuk umatnya.
Beliau   bersabda:

“Sampaikanlah kebutuhan orang yang tidak bisa menyampaikannya kepadaku, sebab barangsiapa memenuhi kebutuhan orang yang tidak bisa menyampaikannya kepadaku, niscaya Alloh akan menyelamatkannya pada hari ketakutan yang luar biasa kelak.”

Demikianlah sebagian kecil pesona akhlak Nabi Muhammad  , mudah-mudahan kita dapat mengikuti dan meneladani Beliau sehingga kita menperoleh kebahagian hidup di dunia dan di akhirat kelak. Amin...

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.