RASULULLAH
SEJARAH
SIRAH
INI YANG TERJADI LIMA HARI SEBELUM RASULULLAH WAFAT
Lima Hari Sebelum Wafat
Hari Rabu lima hari sebelum wafat, demam menyerang seluruh tubuhnya, hingga sakitnya semakin parah dan beliau pingsan karenanya. Ketika tersadar beliau berkata kepada ‘Aisyah , “Siramkanlah kepadaku tujuh gayung air dari sumur agar aku dapat menemui orang-orang (para Sahabat) sehingga aku dapat memberi wasiat kepada mereka.” Kemudian ‘Aisyah mendudukan Rosululloh di tempat air milik Hafshoh binti ‘Umar bin Khoththob dan menyiramkan air kepada beliau, hingga beliau berkata, “cukup-cukup!”.
Dihari yang sama Beliau berkata, “Sesungguhnya ada seorang hamba yang diminta untuk memilih satu dari dua hal oleh Alloh , antara diberikan kepadanya segala kemewahan dunia atau diberikan apa yang ada di sisi-Nya. Maka ia memilih apa yang ada di sisi-Nya”. Abu Said al Khudri berkata, “Abu Bakar pun menangis, dan berkata kepada Rosululloh ,, “Bapak dan ibu kami sebagai tebusan”, sehingga kami menjadi keheranan dengan apa yang diperbuat olehnya. Kami baru tersadar akan keilmuan Abu Bakar setelah mengetahui ternyata orang yang disuruh untuk memilih itu adalah Rosululloh .
Selanjutnya Rosululloh berkata, “Sesungguhnya orang yang paling berjasa dalam persahabatan dan hartanya adalah Abu Bakar, seandainya aku menjadikan seseorang sebagai kekasih (kholil) selain Alloh, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasihku, hanya saja yang ada adalah persaudaraan Islam dan kasih sayang karena Islam”. Kemudian Rosulullloh bersabda, “Lihatlah pintu-pintu menuju masjid ini, kemudian tutuplah semuanya kecuali pintu kecil milik Abu Bakar, karena aku tidak mengetahui orang yang lebih baik persahabatannya denganku daripada Abu Bakar”.
Empat Hari Sebelum Wafat
Pada hari ini penyakit Rosululloh semakin parah, meski begitu keadaannya dengan segenap sisa kekuatan yang dimilikinya ia berusaha bangun dan berkata, “Kemarilah kalian, aku tuliskan untuk kalian sebuah pesan yang kalian tidak akan tersesat setelahnya.” Ketika itu ada beberapa sahabat senior yang hadir, di antaranya adalah ‘Umar bin Khoththob . Ia berkata, “Sesungguhnya rasa sakit telah mempengaruhi (kesadaran Rosululloh ), kalian telah memiliki al-Qur’an, maka cukuplah al-Qur’an bagi kalian.” Akibatnya terjadilah perselisihan dan perdebatan di antara yang hadir, di antara mereka ada yang berkata, “Mendekatlah kalian, agar Rosululloh menuliskan pesannya untuk kalian.” Sementara di sisi lain ada yang pro dengan apa yang diusung ‘Umar , hal ini menimbulkan suara gaduh dan bising. Ketika puncaknya perselisihan yang diiringi suara gaduh dan bising yang juga pastinya mengganggu Rosulululloh , Ia berkata, “Pergilah kalian dariku!.”
Di hari ini pula ketika penyakitnya semakin meradang, Beliau masih sempat menunaikan semua sholatnya dengan berjama’ah. Akan tetapi pada waktu Isya, ketika beliau mencoba untuk bangun demi melaksanakan sholat Isya berjamaah, dikarenakan penyakitnya yang terus bertambah parah beliau pingsan sebanyak tiga kali, usaha dan upaya pun sudah dilakukan dengan memandikannya, akan tetapi setelah mandi kembali pingsan lagi. Akhirnya dengan segenap kekuatan yang tersisa, Beliau sholat dengan diimami oleh Abu Bakar .
Dua Hari Sebelum Wafat
Pada hari ini Rosululloh merasakan sakitnya sedikit berkurang, beliau keluar dengan dipapah dua orang untuk menunaikan sholat dzuhur, sedangkan Abu Bakar kala itu berada di tengah-tengah kaum Muslimin yang sedang melaksanakan sholat sekaligus ia yang mengimaminya. Ketika ia mengetahui bahwa Rosululloh datang, ia segera mundur, namun Rosululloh memberi isyarat kepadanya agar tetap berada ditempatnya dan jangan mundur. Ia berkata kepada yang memapahnya, “Dudukkanlah saya di samping Abu Bakar,” kemudian mereka mendudukannya, sehingga Abu Bakar mengikuti sholat Rosululloh dan memperdengarkan takbir beliau kepada para jama’ah.
Satu Hari Sebelum Wafat
Hari Ahad, sehari sebelum wafat beliau memer-dekakan semua budak-budaknya, dan bersedekah dengan enam atau tujuh dinar yang dimilikinya, serta mem-berikan senjata-senjatanya kepada kaum Muslimin.
Hari Terakhir
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa pagi itu saat kaum Muslimin berada di tengah-tengah sholat Subuh yang diimami oleh Abu Bakar , tiba-tiba mereka merasa dikagetkan dengan apa yang diperbuat oleh Rosululloh ketika ia membuka tirai kamar ‘Aisyah sambil tersenyum. Melihat hal itu Abu Bakar pun mundur karena ia mengira Rosulullah akan ikut sholat bersama mereka, tetapi sejurus kemudian Beliau memberi isyarat dengan telunjuknya agar jangan mundur dan menyempurnakan sholatnya.
Setelah kejadian itu Rosululloh tidak lagi terlihat keluar. Kemudian tidak lama setelah itu, Fathimah masuk menemui beliau dan berkata, “Duhai, betapa sulitnya ayahku.” Rosululloh berkata kepadanya, “Tidak ada lagi kesulitan bagi ayahmu setelah hari ini.”
Kemudian Usamah bin Zaid masuk menemui beliau, lalu Beliau mendoakannya dengan isyarat, beliau hanya diam tidak bisa bicara karena beratnya sakit yang ia derita.
BACA JUGA : DETIK-DETIK WAFATNYA RASULULLAH
Tidak ada komentar
Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.
Salam : Admin K.A.