MUSLIMAH, KARNA DIRIMU BEGITU BERHARGA


Jika berkaca pada realita, maka akan didapati sebagian wanita muslimah tidak begitu memperhatikan bahkan tidak peduli terhadap batasan-batasan syar’i dalam berpakaian maupun bergaul dengan lawan jenisnya. Mereka tidak menyadari bahwa begitu berharganya kehormatan dan kesucian diri mereka, sehingga dalam seluruh aktivitasnya tidak menunjukkan kepedulian terhadap hal penting itu. Fenomena ini merupakan tanda lemahnya iman dalam kalbu mereka. Jika hal ini terus-menerus dibiarkan, maka peluang kemaksiatan -zina- akan semakin terbuka lebar dan setan pun akan semakin gencar dalam menjerumuskan mereka ke dalam lembah dosa.
So, wahai muslimah! Genggam erat kehormatanmu dan jaga ketat kesucianmu dengan:
©     Menutup rapat aurat, yang direalisasikan dengan mengenakan hijab syar’i, yaitu kerudung “raksasa” yang juntainya sampai ke dada. Karena pada hakekatnya ketentuan menutup aurat merupakan bagian dari aturan untuk menjaga kehormatan seorang perempuan dalam pandangan dan pemikiran orang-orang di sekitarnya. Firman Alloh l:
“..Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya..” (QS. al-NÈ—r [24]: 31)
Sa’id Ibn Jubairzberkata ˗dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir- bahwa maksud dari firman Alloh l di atas adalah menutupkan kain kerudung ke dada dan bagian atas dada hingga bagian itu tidak ada satu pun yang bisa terlihat.
©      Membatasi pandangan terhadap lawan jenis. Karena perintah untuk menahan sebagian pandangan tidak hanya ditujukan pada laki-laki yang sering dijuluki “mata keranjang” atau “jelalatan” saja, tapi juga untuk kaum perempuan. Firman Alloh l:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya…” (QS. al-NÈ—r [24]: 30-31)
Ibnu Katsir v berkata, “Hendaknya kaum muslimin dan muslimah menjaga pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atau sesuatu yang berbau maksiat. Kalau pun mereka secara tidak sengaja melakukannya, maka hendaknya mereka segera memalingkan pandangan tersebut kepada objek lain yang tidak diharamkan memandangnya.”
Dan tentunya, janganlah menganggap remeh soal pandangan ini, karena di sanalah panah-panah setan dilepaskan dari busurnya. Rosululloh n bersabda :
Pandangan adalah anak panah beracun dari anak panah iblis. Siapapun yang menghindarkannya karena takut kepada Alloh, maka Alloh akan mengaruniakan keimanan, yang ia temui rasa manisnya di dalam hati. (HR. Hakim)
©  Menunda berhias sampai ia menjadi berpahala. Karena tidaklah tabarruj (berhias) dihalalkan kecuali bagi sang kekasih dunia-akhirat (suami). Adalah kesia-siaan berhias untuk orang yang belum pasti menjadi suami, sementara di dalamnya terdapat tindakan melanggar larangan Alloh ldengan make-up perilaku jahiliyah. Firman Alloh l:
…dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah dahulu… (QS. al-Ahzab [33] : 33)
Syekh Abu Bakar Jabir al-Jazairi v menafsirkan, ayat tersebut berisi larangan bagi perempuan untuk bertabarruj, yaitu berdandan dan keluar dari rumahnya dengan mempertontonkan keindahan tubuhnya serta berjalan berlenggak-lenggok sehingga membuat para laki-laki tergoda.
Itulah beberapa pesan ilahi yang tersurat dalam firman-Nya sebagai bentuk proteksi (perlindungan) dari ancaman setan yang telah berjanji manjerumuskan anak adam ke dalam lembah kemaksiatan.
Wahai muslimah, masih enggankah engkau untuk menjaga kehormatan dan kesucianmu, serta apa yang menghalangimu untuk melakukannya? sedangkan engkau tak pernah tau kapan malaikat maut ‘kan menjemputmu?
Ya Alloh Yang Maha Memberi Petunjuk, mudahkanlah kami dalam meniti jalan-Mu, Aamiin.

Tidak ada komentar

Silahkan mengcopy-paste, menyebarkan, dan membagi isi blog selama masih menjaga amanah ilmiah dengan menyertakan sumbernya.

Salam : Admin K.A.

Diberdayakan oleh Blogger.